[22]

21.6K 703 11
                                        

"Sialan make ketangkep" gumamku

"KALIAN KENAPA BARU MASUK"

"Mmmm"

"CEPAT LARI 10 KELILING DI LUAR GARIS 2 LAPANGAN! " suruh Pa Dodi

"Pak temenin Vano yuk" kata Vano

"Ngapain saya temenin kamu"

"Bapak ga mau gitu punya tubuh sixpack kaya saya pak? " tanya Vano lagi lagi gila

"Mau sih,  cuma jadwal saya olahraga bukan saat sekolah vano! "

"Ayo pak, gimana bapak duluan? Kan Guru mencontohkan kepada muridnya" kata Vano

"CEPAT LARI ATAU MAU 20KELILING? " amarah Pa Dodipun memuncak

"Iya pak ngegas banget mending disimpen buat nabrakin mobil orang"

"Bacot lu" bisik ku yang langsung menaruh tas di bawah pohon dan lari

"Lo gak bilang bilang kalau mau lari" Vano menyusulku

"Lo ngajak balapan hah? " tanya aku yang masih unggul dari Vano , sedangkan Vano baru melempar tasnya kemana saja, asalkan cepat

"Iya" setelah kata itu dia langsung melewatiku, secepat itu dia berlari

"Ah lo kira gue ga bisa cepet apa? " aku berlari dengan kecepatan maksimal yang membuat Vano berkata "wow"

"Gue juga bisa kenceng"  sombongku

"Kejar gue! " teriak Vano yang sudah lari secepat kilat

"Ih cepet banget lo! "teriakku

"Emang"

Kini aku udah ngos ngosan karena capek namun ini rekor baru 1 menit udah keliling 2 lapangan

"Capek" keluhku sepertinya Vano sudah 3 keliling

"Payah lo"

"Gue kan cewek "

"Cepetan susul gue" kata Vano

Aku bukannya mempercepat tapi malah berbelok ke bawah pohon dan menjatuhkan badan di situ

"Capeeeek Vanooo" Vano bukannya mengambil kesempatan untuk menang tapi malah ikutan tiduran disebelah aku

"Ngapain lo ikutan? " tanya aku

"Supaya lo bisa menang,  aku kan baik orangnya" jawab Vano

"Bilang aja capek"

"Nggk"

Posisi kami seperti tidur di kasur

"Heh Vano kayanya yang sekarang olah raga udah dateng deh" ucapku karena yang jadwal hari ini olahraga sedang lari pagi ke luar sekolah

"Terus? " tanya Vano

"Kabur yuk? "

"Yuk"

Kami berdiri dan pada saat itu kaki aku ga bisa menahan beban badan ku

"Lo kenapa? "tanya Vano seolah ia tak tahu penyebabnya

"Kaki gue sakit" jawabku

Dalam cepat Vano jongkok 

"Naik, kalau ga mau naik gue buang lo ke selokan" kata Vano, akupun naik dalam pangkuannya di punggungnya

"Lo mau bawa gue ke mana? " tanya aku

"Ke kelas, kenapa lo ga mau? Atau mau ke selokan aja? "ancamnya

"Iya iya, tapi lo juga harus ke kelas lo ya? Oke? " kata aku yang membuat perjanjian

Marry An Enemy ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang