"Nama lo siapa? " tanya aku karena bisa bisanya adek kelas bilang kaya gitu ke kakak kelasnya
"Zera Maharani, lebih tepatnya calon pacarnya Vano! "
"ZERA! " bentak Vano yg menjadi pusat perhatian tempat makan itu untubgnya tempat makan itu tidak terlalu ramai
"Clara udh yuk pulang" lanjut Vano yg berusaha menahan emosiku
"Calon pacar doang kan? Bukan Calon istri hahaha"
"Calon istri juga doong" lanjut bacotannya yg berusaha merusak hubungan gue dan Vano
"Btw ini musuh ya hahaha baru tau tuh musuh pulang barengan, apa jangan jangan serumah lagi hahahha" lanjutnya
"ZERA!! " vano lagi lagi membentaknya sambil menarik tanganku dengan keras
"Van dengerin dulu penjelasannya" aku memohon kepadanya agar mendapat penjelasan yg jelas darinya
"Di mobil aku jelaskan"
"Udh lah Clara biar gue yg atur Van, gue bisa anterin dia ke rumahnya kok, lo pulang aja" kata Zera dengan suara seperti seorang penjahat
"GAK AKAN"teriaknya sedangkan Zera dia tertawa tipis
"Clara lo gamau pulang? " sambung Vano kepadaku dgn nada yg halus tetapi masih ada nada sisa emosu tadi
"Tunggu Van" jawabku aku masih mau mendengar penjelasan darinya
"Clara lo harus pulang" kata Vano yg langsung menggendong aku ke mobilnya dan langsung menutupnya agar aku tidak keluar namun aku mematung karena dia menggendongku
"Clara mau aku jelaskan? " kata Vano dgn wajah yg hampir frustasi , aku mengagguk kecil
"Jadi dia pernah nyatain perasaannya ke aku lalu aku bilang aku sudah punya pacar aku lakuin itu supaya dia gak ngejar aku lagi maaf gegara aku kamu dibilang pacar aku"jelasnya
"Tapi aku takut Van aku takut kalo aku jadi bahan omongan org kalo aku selingkuh dari Reval padahal kan aku bukan pacar kamu"
"Aku bakal ngomong kemereka kalau kita ga pacaran" katanya, akupun mengangguk
Tak lama dari itu Vanopun melajukan mobilnya ke arah rumah
----
Pagi---
"Claraaaaa" panggil Vano di kamar mandi
Aku hanya berdehem saja
"Anduk dimanaa sihh" tanyanya
Mampus kemaren kan ga sempet cuci
"eh lupaa masih aku cuci hehe""HAH? " teriaknya di kamar mandi
"Ya udh minjem anduk lo" lanjutnya
Mau gimana lagi ya kali dia ga di anduk kan dia pake baju di kamar
"Iye iyee"
Setelah itu Vano kekuar memakai handuk aku
Aku segera memalingkan wajah aku agar dia memakai baju dgn tenang
"Lo udh mandi? " tanya nya
"Udh lah" tanya ku tanpa bergerak sedikitpun
"Oh" jawaban itu menyebalkan dia nanya dan setelah dijawab cuma jawab OH
"Lo udh selesai belum pake bajunya ?"
"Udh , yuk caw"
"Iya iya"
Aku dan Vano berangkat ke rumah mertua gue
"Eh van ada yg jualan cireng tuh beli yuuk" ajak aku yg tergiur tukang cireng di pinggir jalan
KAMU SEDANG MEMBACA
Marry An Enemy ✔
RomansaMASIH KUMPLIT;) "Sudah sudah jangan bertengkar lagi ya" kata sang papa "GAK BAKAL" tolak aku dan Vano "Kalian harus mau karena kalian akan dijodohkan " --- "Tapi disisi lain gue dapet keuntungan dari pernikahan ini" kata Vano --- Clara yap itu nama...