"Leukimia? " tanya aku.
"Iya, pasien harus kami pindahkan ke ruang inap," kata dokter itu. Aku mengangguk.
Bintang pun dipindahkan ke ruang inap dan dokter berpesan, "Saya sarankan pasien rutin mengikuti kemoterapi" kata dokter itu
"Siap dok" aku mengangguk mengerti. Aku masuk ke ruang itu dan melihat Bintang terpapar di atas ranjang rumah sakit. Tak lama dari itu aku mengambil handphone Bintang yang dititipkan ke aku dan aku menyalakan HP itu dan beruntung tidak di kunci. Aku menelepon Vionna.
"Halo sayang, kamu udah di kampus? Kamu gak mimisan atau pusing kan? " kata Vionna dengan lembut, sangat lembut. Dengan ucapan Vionna sudah terbukti bahwa Bintang sudah tau penyakitnya.
"Halo sayang? Oh iya nanti kalau aku udah pulang aku mau ngajak kamu dinner gimana? Kata temen aku sih mending camping aja di gunung sekalian honeymoon, tapi dinner aja ya? Mager aku kalau camping" ia masih meneruskan kalimatnya
"Halo, ini aku Clara" kata aku.
"Eh maaf, clara temen sdnya Bintang ya? Bintang sering cerita kok tentang kamu, kenapa? " tanya Vionna. Aku kaget atas bahasanya, ia memakai aku-kamu.
"Bintang, pingsan kak" kata aku, sebetulnya aku agak takut memberikan informasi ini.
"Se-seriusan? Ka-kamu gak bercanda kaan? " ucap Vionna terbata bata
"Iya kak," kata aku
"Aku pulang sekarang deh, Bintang lagi di rumah sakit kan? Kirimin ya alamatnya, makasih"
"Iya, sama sama"
Vionna langsung mematikan telepon itu. Lalu aku memberikan alamat rumah sakit ini.
Tak lama dari mengirim alamat ke Vionna, mama menelpon.
"Halo? Kenapa ma? " tanya aku
"Mama di jalan, kamu ke Vano dulu. Masa gak ngabarin? " kata mama.
"Iya," aku mengiyakan. Lalu mama langsung menutup telepon itu.
Aku pergi dari ruangan itu dan ke ruangan Vano kembali. Ternyata ia tidak tidur. Mungkin menungguku
"Kamu gak tidur? " tanya aku, lalu meletakan makanan yang tadi aku beli di atas meja, tentu makanan itu sudah dingin.
"Aku nungguin kamu, trus tadi abis di ambil darahnya" ucapnya.
"Kenapa gak tidur aja? Nanti makin parah loh, aku gak mau kamu makin sakit"
"Tenang aja sayang, kata dokter aku gak keserang virus yang bahaya banget. Jadi masih kemungkinan bisa sembuh"
"Tapikan, tetap aja bahaya" kata aku yang kekeh
"Bintang mana? Pulang? " tanya nya
"Kalau sakit jangan bawel" kata aku. Sebenarnya aku malas saja menjawabnya karena nanti suasananya berubah
"Bintang mana?" tanyanya lagi
"Kenapa gitu? " tanya balikku
"Clara, aku bisa liat muka kamu, kamu lagi gak baik baik aja."
"Bintang, tadi mimisan terus pingsan pas udah dicek taunya dia kena kanker darah" jelasku
"Kanker darah? "tanyanya tak percaya
"Iya, udah kamu tidur aja dulu nanti kamu ditemenin mama gapapa ya? Sampai Vionna dateng" kata aku
"Mama aja yang nemenin bintang" rengeknya
KAMU SEDANG MEMBACA
Marry An Enemy ✔
RomanceMASIH KUMPLIT;) "Sudah sudah jangan bertengkar lagi ya" kata sang papa "GAK BAKAL" tolak aku dan Vano "Kalian harus mau karena kalian akan dijodohkan " --- "Tapi disisi lain gue dapet keuntungan dari pernikahan ini" kata Vano --- Clara yap itu nama...