[41]

20.2K 644 41
                                    

"Vano, kamu panas banget" kata aku yang mulai panik

"Hey vano" kata aku yang berusaha membangunkan Vano

"Panas" akhirnya Vano berbicara walaupun sangat pelan

"Bentar yaa, aku cari bantuan dulu"

Aku langsung menyimpan cangkir teh di meja dan mengambil handphone untuk mencari bantuan, aku mencari kontak lalu aku telepon.

"Halo? "Kata orang yang baru saja menerima panggilan teleponku

"Halo, Bintang bisa bantu gue? Ini Vano panas banget " pintaku

"Lo dimana? Rumah?" tanya Bintang

"Iya, bantuin dong"

"Ya udah gue kesana "

"Ngerepotin gak? Takutnya lagi ngampus lagi"

"Ini lagi jalan pulang ra, tunggu ya"

"Iya, nanti langsung masuk aja"

"Oke"

Telepon itu kini terputus. Aku semakin panik. Aku segera mengganti baju dengan baju yang lebih sopan. Dan duduk di sebelah Vano

"Vano kamu pusing ga? " tanya aku, sambil menempelkan tangan di dahinya.

"Lumayan, tapi pusingnya ilang kalau kamu peluk aku" jawabnya

"Lagi sakit tuh jangan modus, nanti makin sakit" kini aku memukul pelan dahinya. Posisi dia berubah menjadi duduk, lalu dia menarik tubuhku ke dalam dekapannya

"Its better" ucapnya, aku membelai belai rambutnya yang acak acakan. Kini aku merasakan hangatnya tubuh Vano

"Modus banget suami guee" cibirku

"Biarin, yang penting sayang " kini dia menenggelamkan kepalanya di bahuku

Ceklek

"Ga jadi ke rumah sakit ini? "tanya Bintang yang baru saja masuk ke dalam kamar

Spontan aku langsung berdiri

"Iya"

Bintang mencoba membantu Vano berjalan, namun nyatanya Vano bisa jalan sendiri hingga masuk ke mobil milik Vano, karena Bintang hanya membawa motor ninjanya

"Ngapa lo sakit? " tanya Bintang saat menyetir

"Ngapa lo sewot? " balas Vano

"Lagi sakit lo bisa ngegas juga ya? "

"Serah gue"

Keheningan terus menyelimuti hingga sampai di rumah sakit.

"Sini gue bantu" kata Bintang karena melihat cara jalan Vano yang sempoyongan
"Gue bisa jalan kali" tolak Vano

"Iya lo jalan, tapi lo gatau tujuan lo, itu pala lo keras banget ya? " cerocos Bintang

Akhirnya Bintang membantu Vano berjalan, pasti lelaki yang tengah sakit itu pasti sangat kesulitan berjalan.

Akhirnya Vano di cek keadaannya, setelah beberapa menit seoranh dokter keluar. Aku langsung saja berdiri dari tempat dudukku

"Gimana dok? Parah? " tanya aku

"Alvano terkena penyakit demam berdarah jadi harus rawat inap selama beberapa hari" jelas dokter itu

"Trimakasih, boleh di jenguk? " tanya aku

"Pasien akan dipindahkan ke ruang inap sekarang " kata dokter

Setelah dipindahkan kami memasuki ruangan itu.

Marry An Enemy ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang