[EPILOG]

40.2K 805 56
                                    

Marry an Enemy

Author POV.

Hari dimana setiap anak SMA tunggu yaitu prom night. Kini sepasang suami istri tengah memakan sepotong kue bersama teman temannya sambil menunggu acara benar benar dimulai.

"Rulan lo kok mau sih sama Raffi? Dia kan bego," ucap Alvano. Mahluk yang satu ini tidak bisa diukur kebahagiaannya hanya karena ia bisa menikmati malam ini bersama teman temannya dan tentunya bersama istrinya.

Raffi yang duduk disebelah kanan Alvanopun memiliki kesempatan untuk memukul bahunya, dan kesempatan itu ia tidak sia siakan.

"Liat aja gue bisa nikahin Rulan! " ucap Raffi dengan percaya diri.

"Awas ya Rulan takut jadi janda, " sambung Eva menakut - nakuti kekasih barhnya Raffi.
"Diem lo! " kata Raffi lalu ia melempar kan kacang yang ia sedang makan.

"Udah woi, kalau mau perang jangan di sini ganggu banget! " lerai Clara.

"Itu gara gara cowok lo tuh! " kata Raffi.

"Kok gue? " tanya Alvano dengan kaget.

"Iya dodol! " jawab Raffi disertai pukulan mautnya.

"Cowok gue manusia bukan dodol! " ucap Clara membenarkan apa yang diucapkan oleh Raffi.

"Bacot lo semua! Liat acaranya mau dimulai!" ucap Agam.

Acara prom night itupun resmi dimulai dengan sambutan dari kepala sekolah. Acara itu lancar tanpa hambatan karena persiapannya sudah cukup maksimal.

Sekarang waktunya untuk dansa. Semua pasangan sudah pada posisi masing masing dan lantunan musikpun mengiringi dansa itu. Hanya terdengar musik dengan nyanyian saja karena tidak ada yang bersuara saat itu agar acara bisa dinikmati oleh semuanya.

Setelah dansa ada sambutan khusus dari penyanyi terkenal yaitu Iqbaal Ramadhan. Dia memberikan ucapan selamat bagi yang baru saja lulus dari masa SMAnya. Lalu ia mulai menyanyikan lagu. Belum Iqbaal memulai nyanyiannya sudah ada yang bersorak sorak. Iqbaal menyanyikan lagu pertamanya yaitu Rindu Sendiri yang hits pada saat film Dilan 1990 populer.

"Eh kenapa val? " tanya Clara saat dirinya tertabrak oleh Reval.

"Vano kemana? " tanya Reval dengan raut wajah yang serius, wajahnya seperti tidak menikmati acara prom ini.

"Ada kok, " jawab Clara lalu mencari keberadaan Alvano.

"Mana? " tanya Reval sekali lagi.

"Tadi ada sekarang gatau, " jawab Clara saat tidak mendapatkan sosok yang ia cari.

"Lo jangan panik ya? Gue ngeliat orang mirip banget Vano dan dia lagi ciuman sama cewek lain tapi gue gak bisa ngeliat mukanya, " ujar Reval.

Hati Clara bagaikan surat cinta yang sangat romantis namun terbakar begitu saja hanya dengan sebuah serangkaian kata kata. Tatapannya kosong, tidak ada objek yang ia pandang. Ia mendadak bisu tak bisa berbicara.

"Clara? " tanya Reval yang mencoba menyadarkan Clara.

"Oh iya gue kedatangan tamu spesial nih, " kata Iqbaal di panggung sana.

"Nih gue sambut aja ya tamu spesialnya, Alvano!" lanjut Iqbaal.

"Clara! " bentak Reval karena dari tadi ia memanggil tapi tak dapat respon dari Clara.

Clara yang tersadar langsung menatap Reval dengan tajam dan berkaca kaca.

"Gue cuma mau bilang itu semua bohongan, mending lo liat ke panggung dana ada siapa di sana," tuturnya.

Marry An Enemy ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang