[35]

20.3K 643 21
                                        

Beruntung pemadam datang dengan cepat dengan waktu 30 menit api itu sudah bisa padam semua tanpa merembet lagi. Aku masih membeku di balkon dengan rasa gemetaran, cemas, sedih, takut, dan juga rasa ingin tobat pada hari itu juga

Setelah api padam kawasan itu masih tetap ramai dengan isakan tangis keluarga yang menempati rumahnya itu. Dan juga katanya ada 1 wanita yang dibawa ke rumah sakit karena api itu, dan juga katanya masih hidup dan sedang masa masa kritis.

15 menit kemudian listrik dinyalakan lagi. Akhirnya aku bisa bergerak karena dari awal listrik padam aku hanya diam membeku

Aku segera menyalakan ponsel yang mungkin baru terisi 1% atau tidak sama sekali. Setelah menyala ternyata Vano menelponku sejak 5 menit yang lalu dan dia menelepon 10x

"Clara! " panggil seseorang dari pintu kamar, Vano

"Lo kemana aja tadi? Lo ninggalin gue sendiri disini! Tadi hp gue mati! Gak ada cahaya yang bisa bawa gue keluar rumah! Gue kejebak disini! Apinya keliatan jelas di mata gue yang selisih rumahnya cuma 1 rumah! Lo gatau setakut apa gue! " bentakku tak terasa air mata sudah keluar.

Vano langsung memelukku dan mengelus ngelus rambutku

"Maaf" kata Vano

Aku keluar dari dekapannya dan berkata
"Lo kenapa pergi?" tanya aku, cukup lama untuk Vano membalas pertanyaanku

"Karena lo pergi sama Bintang dan gak izin ke gue, gue udah siapin makanan buat lo,tapi lo malah pergi berdua sama Bintang ditambah gosip gosip di sosial media kalau Bintang selingkuh sama lo" jelas Vano

"Lo harus tau begimana sedihnya gue clar" lanjut Vano

"Gue juga benci sama kejadian di kantin saat lo disuapin Zera! " balasku lagi

"Sama, Gue juga benci! Tapi lo gak benci kalau lo dipeluk sama Reval kan? "

"Reval bukan pacar gue, dia udah punya perempuan sendiri"

"Tapi lo suka kan? " tanya Vano meyakinkan

"Gue gak suka, itu bukan sesuatu yang bisa dibahagiakan! "

"Satu lagi, lo sayang sama gue? " tanya Vano

"Iya, gue udah sayang sama lo, tapi kejadian tadi buat gue kecewa, hiks "air mataku keluar lagi

"Gue gak suka sama Zera" kata Vano

"Buktinya lo gak mutusin dia"

"Kalau gue putusin Zera sekarang, emangnya lo mau mati muda? Nggk kan? Tunggu kita lulus dulu sayang" ujar Vano

"Geli ah pake sayang sayangan"

"Ya udah kalau baby gimana? Atau honey? Atau ... " kata Vano terputus karena ucapanku

"Oke sayang aja gak ada baby, apalagi honey. Makin geli"

"Oke sayang, cie udah gak nangis lagi"

"Ya udah, nangis lagi nih? " tanyaku

"Jangan dong, kamu makan ga? "

"Iya, masakan kamu itu gak enak banget deh ampun"

"Masa? Perasaan aku cicip enak kok"

"Iya enak enak kok, tapi aku merasa belum terbiasa pake aku kamu" kataku

"Nanti juga terbiasa kok sayang"

"Ya terserah! "

"Btw sumpahnya ya, tadi aku kaget liat di berita kalau ada kebakaran disini, trus korbannya cewek lagi, dan katanya lago sendirian di rumah, kaget lah aku" ujar Vano

Marry An Enemy ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang