"Cie yang direbutin 2 cowok" kata Eva yang duduk disebelahku. Ferly disuruh pindah oleh Eva karena Eva mau ngejaga aku dari Zera dan Dian
"Ish, cie yang sayang sama aku" balasku
Kami menunggu bel berdering dgn bermain hp, Eva sih malah chattingan sama Naufal yang di luar kelas, bucin emang Eva mah. Kalau aku pasti main game yang ada di hp aku dgn powerbank yang menyolok
"Bucin banget ya lo? " kata aku kepada Eva
"Udah lo kalau main main aja gak usah ributin gue" kata Eva
"Iya iya pasrah deh" kata aku yang pasrah dgn ucapan Eva
Aku baru saja terdiam langsung disambut oleh bel sekolah dan nyebelinnya lagi guru langsung gercep masuk kelas.
"Hadeuh ini guru kagak telat apa ya? " gumamku
"Sstt kedengeran bego" bisik Eva, aku melihat Eva seperti orang bodoh dan terdiam
Pelajaran dimulai dengan latihan soal kramat bagi siswanya, dan lebih sebalnya lagi pelajaran ini 3 jam pelajaran
"Sstt kumpulin yu" ajakku kepada Eva dgn berbisik agar tak terdengar oleh telinga guru
"Tunggu gue belom selesai" balas bisikan Eva
"Sip nnt kasih tau" setelah beberapa menit Eva memberi kode bahwa dia sudah selesai dan kami mengumpulkan buku yang baru saja kami coret dengan soal soal, dan kembali ke tempat duduk
"Ya yang boleh keluar duluan cuma empat dgn nilai 95 ke atas yaitu Afdra, Yuanita, Ferly, dan Clara, yang lainnya kerjakan soal yang salah sampai benar! " kata guru
"Va sabar ya untuk menyelesaikan soal kramat itu, mwah" salam ku
"Hush sana, gak butuh penyemangat gue" kata Eva sedangkan aku sudah tertawa diatas penderitaan temanku yang satu ini
"Ferly lo mau kemana? " tanya aku yang melihat Ferly pergi entah kemana dan aku mengikutinya, namun aku tertinggal jauh
"Nggk kok bentar, tunggu aja" jawabnya
"Mauuu ikuttt" kata aku yang lumayan kencang dan lagi saat di depan pintu kelas Vano
"Eh ga deng " kata aku dgn pelan karena malu oleh seisi kelas Vano
"Ya udah tunggu aja situ"
Aku memilih duduk di bangku koridor namun aku terlebih dahulu tersenyum kepada kelas Alvano yang telah diganggu olehku
Rasanya malunya gak main main!
Beberapa menitpun berlalu tanpa melihat Ferly yang kembali kesini, jadi aku hanya berbicara dengan Afdra dan juga Nita alias Yuanita
"Eh Afdra lo kan anak baik, gak ada niatan pacaran sama Nita gitu? Mumpung ada moment berduaan nih" bisikku dan menyenggol sengaja lengan Afdra, Yuanita memang tidak terlalu cantik dan pula tidak jelek, namun dia bisa cantik karena dia memakai hijab bila kalian lihat feeds ig yuanita kalian akan takjub karena foto foto tersimpan rapih di feeds IG, tambah dia sangat lah pintar.
Kalau kalian tanya kenapa kelas aku banyak warga pintarnya, karena kelas aku adalah IPA 1 jadi banyak yang pintar walaupun tak sepenuhnya
"Ogah, gue masih tetep jadi anak baik" tolak Afdra
"Alah paling lo ujung ujungnya nembak trus di tolak, trus galau 7hari 7malem" sindirku
"Gak akan"
"Adfra lo jangan malu malu gitu dehh udah tembak aja"
"Dia denger Clar, shut up" kata Afdra, benar Yuanita mendengar pembicaraan kami di sela sela dia memainkan Instagramnya, Yuanita sepertinya pergi ke arah toilet
KAMU SEDANG MEMBACA
Marry An Enemy ✔
RomanceMASIH KUMPLIT;) "Sudah sudah jangan bertengkar lagi ya" kata sang papa "GAK BAKAL" tolak aku dan Vano "Kalian harus mau karena kalian akan dijodohkan " --- "Tapi disisi lain gue dapet keuntungan dari pernikahan ini" kata Vano --- Clara yap itu nama...