Aku merasa dunia berbalik dengan cepat
"Reval? " tanya aku yang gugup
Perempuan yang memeluknya melonggarkan pelukannya. Walaupun Reval tak membalas pelukannya hatiku lagi lagi hancur berkeping keping.
"Clara, gue gak suka sama dia" jelas Reval yang berlari ke arahku. Namun aku mundur selangkah
Setetes air mata jatuh ke wajahku kemudian menjadi deras.
"Maaf" kata itu keluar dari mulutku yang tersedak sedak oleh dahak yang ada di dalam tenggorokanku
"Maaf?? " tanya Reval yang mulai panik, dia tak tahu harus berbicara apa agar wanita itu tak salah sangka dengannya.
"Maaf Fer gue kira lo udah ga suka lagi sama Reval " lanjutku
"Clar? "tanya Reval yang memulai menenangkan tangisanku, namun terlambat, air mataku telah mengalir dengan deras tanpa berhenti
"Maaf ganggu, clara pamit" pamitku, lalu pergi dengan air mata yang masih mengalir dan mata yang mulai bengkak. Dan hati yang dibanting keras keras hingga hancur berkeping keping
"Clara! " panggil Reval, dia tak mengejarku karna aku tahu dia juga merasakan hal yang sama. Kini aku tahu kenapa Ferly menjauh dari aku, karena aku tak setia kawan, aku tak membantunya dan menikungnya.
Bruk
Dengan tak sengaja aku menabrak seseorang saat aku berlari.
"Clara? " tanya orang itu dan menjatuhkan tasnya ke lantai, dengan sigap dia memelukku sebelum aku tumbang karena terlalu lemah. Aku tak menjawab pertanyaannya mulutku sibuk menangis.
"Lo kenapa? " tanya orang itu, Vano. Lagi lagi aku tak menjawabnya.
"Lo pulang bareng gue, nanti motornya simpen sini aja" kata Vano dan dibalas oleh anggukan kecil oleh ku
Vano segera mengambil tasnya dan memelukku dari samping, ia menyuruhku untuk menyembunyikan muka aku yang sudah tak beraturan, akupun menurutinya
"Lo kenapa? " tanya Vano yang memulai obrolan
Aku tak menjawab
"Clara, lo kenapa? " tanya nya lagi, dan aku tak menjawabnya
"Ya udah kalau belum bisa cerita lo bisa nangis sekencang kencangnya" lanjutnya
Aku menjadi menangis histeris disana, dengan kehancuran hati aku masih ada yang mencitai aku, mama dan papa. Ingin rasanya bertemu mereka dan menceritakan semua yang telah terjadi, namun aku tak bisa menceritakan ini semua, belum siap.
"Van, kalau gue cerita gapapa ya? Jangan marah tapi" ucapku dengan pelan
"Iya" bals Vano, dia masih fokus ke jalanan yang ramai
"Gue tadi hampir mau nerima Reval" jujurku dengan sedikit takut
"Nerima? Artinya lo mau pilih Reval? " Tany Vano, kemudian dia memberhentikan mobilnya di pinggir jalan
"Kok berhenti? " tanya aku
"Jawab dulu pertanyaan gue" kata Vano, dia menatapku drngan tatapan seriusnya, sedangkan aku tak membalas tatapannya karena takut
"I i iya, tapi gajadi kok, ternyata Ferly masih suka sama Reval, gue ngerasa kalau gue ingkar janjinya" jelasku terbata bata
"Ya udah gapapa" dia tersenyum dan melanjutkan perjalanan
"Serius? " tanya aku yang masih bingung
"Iya, kan lo juga ga jadi sama Reval" jawabnya
"Tapi sebenarnya aku masih suka" ucapku dengan sangat pelan
KAMU SEDANG MEMBACA
Marry An Enemy ✔
RomantikMASIH KUMPLIT;) "Sudah sudah jangan bertengkar lagi ya" kata sang papa "GAK BAKAL" tolak aku dan Vano "Kalian harus mau karena kalian akan dijodohkan " --- "Tapi disisi lain gue dapet keuntungan dari pernikahan ini" kata Vano --- Clara yap itu nama...