[45]

20.7K 586 14
                                    

"Kalau aku minta kamu pergi gimana? "

"Pergi kenapa? " tanyanya

"Karena aku minta kamu pergi " jawabku

"Kenapa kamu minta aku pergi? " tanyanya lagi.

"Karena kamu kena jebakan," kata aku sambil menahan ketawa.

"Hah?"

"Pulang sekolah kamu disuruh jemput ade aku hehe, ade aku gak ada yang jemput, soalnya supirnya lagi cuti. Dan pulang sekolah aku buat kejutan untuk Rama jadi kamu duluan aja ya! "

"Sabarkan hambamu Ya Allah. "

"Oke? " tanyaku meyakinkan

"Iya."

Mobil ini telah terparkir dan kami segera masuk ke dalam sekolah. Setelah berada di depan kelas Vano kami berpisah. Ya, aku ke kelasku dan dia ke kelasnya.

"Hey, kamu beli balon? " tanya Eva.

"Eh lupa, gimana dong? " tanya aku yang panik sambil menaruh tas di atas bangku.

"Tenang, Yuanita punya banyak balon buat foto foto, jadi dia bawa deh balonnya. " jelasnya lalu ia memberi isyarat OK di tangannya.

"Okeey, "

"Eh ke kantin yu? " ajak Eva

"Hayuuu, " sorakku

Aku dan Eva beranjak dari kelas ke kantin, saat di sudah di depan kantin ada seseorang datang menghampiri kami. Dia membawa 2 buku tulis. Rambut lebatnya acak acakan, dan dia tak memakai sepatu. Dia Demusa, cowok badboy yang baru saja kembali dari Belanda. Dia pergi ke Belanda karena ada kerjaan disana, dia bekerja karena ayahnya memintanya untuk bekerja di perusahaannya, dan dia putra tunggal di keluarganya.

"Buku lo kebawa sampe ke Belanda, lumayan itu buku udah diajak jalan ke luar negeri," kata Demusa, dia memberikan buku itu ke Eva. Buku itu bermotif polkadot emas dan yang satunya bermotif garis berwarna pink.

"Kenapa ada di lo? " tanya Eva.

Aku melihat sekeliling selagi Eva mengobrol. Dan aku melihat Nufal sedang duduk di depan perempuan, sepertinya dia anak kelas 11. Mataku membulat dan kembali menatap Eva dan Demusa.

"Gue nemu di taman yang deket rumah, namanya jelas nama lo," kata Demusa.

"Kalian rumahnya deketan? " tanya aku.

"Iya, dia di komplek Lestari," jawab Eva.

"Gue juga, " jawabku

"Anjir ketahuan banget bohongnya," kata Eva

"Gue pindah karena Vano," jawabku

"Bilang kek dari dulu! Jadi dari dulu gue bisa main ke rumah lo,"

"Hehe,"

"Lo jadian sama Vano? " tanya Demusa.

"Langsung nikah, " ceplos Eva.

"Lo udah nikah? What? Kok gak ngundang? " Demusa terkaget.

"Udah ah ganti topik, " kata aku yang berusaha mengganti topik.

"Beneran Clar? " Demusa masih kebingungan.

"Iya Musa."

"Dari dulu malah," ceplos Eva.

"Ih, sumpah jahat. Lo dijodohin? " tanya Demusa

"Iya."

"Kirain gegara udah isi, " ucap asal Demusa

Marry An Enemy ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang