Dulu Rasi pernah minta ke Bintang buat terus nemenin dia. Permintaan mudah yang disanggupi Bintang mengingat dia memang gak berniat meninggalkan Rasi. Ya, sekalipun dia hanya sebagai pengganti sosok lain yang pernah ada di hidup cewek itu atau bahkanㅡmereka.
Pernah ada waktu dimana Rasi sangat bergantung sama kehadiran Bintang disisi dia. Dan Bintang pun janji akan selalu menamani Rasi sampai kapapun cewek itu mau. Tapi kemudian, janji yang mereka buat terpaksa diingkari oleh Bintang. Karena harus, karena gak bisa nolak, Bintang yang masih anak baru gede cuma bisa nurut sama orang tuanya.
Bintang masih sekolah, kalo gak ikut orang tuanya pindah ke Jogja, dia mau ikut siapa di Bandung? Kakek-nenek udah gak ada, sodara udah mencar kemana-mana. Jadi, sekalipun Bintang pengen tetep ada buat Rasi, gak ada solusi selain harus ikut pergi.
Setelah bertahun-tahun, dimana Rasi udah mencoba melupakan siapa itu Bintang, cowok itu kembali. Tanpa tahu malu menawarkan diri untuk menjadi obat buat luka yang dia buat dihati Rasi.
Ternyata gak mudah bagi Bintang buat mengembalikan kepercayaan Rasi yang udah dia rusak. Tapi Bintang gak menyerah, Rasi udah bisa dia lihat dan dia jagain lagi setelah sekian lama nahan buat gak menampakan diri meski sering nanyain kabar cewek itu sama Langit. Ketemunya dia sama Langit bener-bener jalan buat dia bisa merhatiin Rasi meski tanpa cewek itu tau.
Setidaknya, tau Rasi baik-baik aja udah bikin Bintang tenang. Tapi secara gak diduga, gak sampe segininya kebanyang sama Bintang, gak terpikir bakal secepat ini terjadi sama dia, akhirnya doanya dikabulin sama Tuhan. Sekarang Bintang lagi nyoba deskripsiin perasaan dia, tapi ternyata gak cukup kata seneng buat ngengungkapinnya.
"Bi, lo kenapa sih?"
Bintang cuma geleng kepala doang. Dia ngalihin kepalanya dengan mulut yang nahan senyuman. Gila sih, pengen acak-acak kafe aja saking gak tahan sama geli di perut dia.
Demi, dia baru aja baikan sama Rasi.
Dia liat jendela yang udah gak menampakan pemandangan hujan. Lalu balik noleh ke Rasi yang sibuk sama hapenya.
"Ditanyain mas Langit lagi dimana."
Alis Bintang ngernyit. "Terus?"
"Kalo gue bilang puncak ntar dia ngamuk."
Bintang ketawa kecil. "Gak bakal, bilang aja dibawa kabur sama Bintang. Ntar kalo diamuk itu urusan sama gue, disogok bakwan sama es teh juga diem abang lo."
Rasi ketawa terus ngangguk.
"Dia keliatan berubah gak sih? Sejak gue disini." Tanya Rasi ngegumam lebih ke diri dia sendiri. "Kok tumben peduli."
"Ra."
Rasi yang sadar mulai ngelantur langsung ngangkat kepalanya. Tatapan dia ketemu sama punya Bintang yang kelihatan nahan bibir buat gak nanya-nanya.
"Kita balik kapan?" tanya Rasi ke Bintang. "Udah mau sore. Nanti keburu hujan lagi."
"Gak papa dong, biar ada kesempatan." Gurau Bintang nyairin suasana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rasi Bintang (Novel)
Teen Fictionfic: #bbhlokal Karena Rasi dan Bintang sama-sama tahu bahwa ada yang gak bisa diubah meski keadaan udah berubah. Karena Rasi dan Bintang sama-sama tahu bahwa waktu bisa membuat beberapa aspek hidup mengubah perasaan tapi gak dengan kenangan. Dan Ras...