Voment ya.
Di bawah aku ada nanya beberapa hal. Tolong dijawab ya yang berkenan.
Udah hampir lima menit Bintang nyandarin badannya di pintu depan kamar Rasi tapi bahkan cewek itu sama sekali gak ngenotice keberadaannya. Mukanya udah berubah bete ngelihat Rasi gak bergerak sama sekali sekedar noleh, garuk kaki, nguap atau apa yang memungkinkan eksistensinya disana diakui. Karena gak tahan keburu pegel, Bintang masuk dan ngusap rambut Rasi sampe acak-acakan dan bikin cewek itu kaget karena tadinya sibuk nyalin catatan sambil dengerin musik di earpohone.
"Kok udah balik?" tanya Rasi sambil liat jam di laptopnya, "Cepet amat."
"Bukan gue yang cepet, lo aja belajarnya gak kelar-kelar dari jam delapan sampe nih udah jam satu siang." kata Bintang ketus, "Bengkelnya gak rame. Lagian ganti oli doang sama benerin rem."
"Oh." kata Rasi seadanya terus balik nyalin catatan.
Hari sabtu ini, Bintang gak dapet shift alias libur kerja. Karena kampus kalo sabtu juga libur, jadi Bintang di kosan dan gak kemana-mana biar sama ceweknya. Lagian Rasinya lagi ada ujian, gak mungkin dia ajak jalan karena kalo nekat mungkin dia bisa kena kutuk jadi tusuk konde sama budhe.
"Nih nyemil." Kata Bintang nyolek punggungnya Rasi.
"Hah?" Rasi nyopot earphonenya lagi pas liat Bintang, begitu liat kresek yang cowok itu sodorin mukanya berubah cerah, "Apaan nih?"
"Jajan."
"Jajan sih jajan, sepatunya dicopot dulu dong kalo mau peluk Milo!" Rasi berdiri dari kursinya buat ngegeplak pahanya Bintang yang malah sengaja cium-cium boneka beruangnya, "Bii! Kotorrr Milonyaa."
"Bodoㅡamat! Wle."
"Satu! Gue bilang copot sepatunya. Baru gue ganti spreinya, Bintang."
Bintang pura-pura merem tapi tetep senyum. Godain Rasi itu rutinitas wajib yang bikin Bintang bahagia.
"Dua! Gue serius nih."
Tawa Bintang nyembur, "Iya-iya, habis lo ngacangin gue sih. Kan a'a anen."
"Berisik!" bales Rasi jutek terus dia balik milih jajan dari Bintang karena cowok itu udah nurut copot sepatunya, "Eh ada kuaci, dibeliin beneran dong. Tingkyu."
Bintang naik ke kasur buat meluk boneka beruangnya Rasi lagi. Dia gak jawab tapi naikin kedua alisnya sambil nguap. Dia udah pasang badan buat rebahan.
"Ujiannya sampe kapan? Selasa ya?"
"Iya." jawab Rasi seadanya karena sibuk nyemilin kuaci, "Lo nganggur gak?"
Bintang yang paham langsung ngedengus, ngulurin tangannya buat nerima bungkus kuaci dari Rasi. Iya dia tau maksud Rasi nanya karena minta dia buat ngupasin kuaci biar cewek itu tinggal makan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rasi Bintang (Novel)
Teen Fictionfic: #bbhlokal Karena Rasi dan Bintang sama-sama tahu bahwa ada yang gak bisa diubah meski keadaan udah berubah. Karena Rasi dan Bintang sama-sama tahu bahwa waktu bisa membuat beberapa aspek hidup mengubah perasaan tapi gak dengan kenangan. Dan Ras...