BAB 14 : Pengumuman Devandra

586 92 0
                                    

Saat usai jam istirahat kedua dan semua siswa kembali ke dalam kelas untuk mengikuti jam pelajaran terakhir, Kanaya tidak melihat Devandra,  kursinya masih kosong, entah kemana pemuda itu. Tapi Kanaya mengangkat alisnya saat melihat sehelai tiket VVIP menonton acara liveshow Youth's Got Talent sudah terletak di mejanya bersama secarik kertas buku yang disobek kecil. Kanaya mengambil keduanya dan membaca tulisan yang ada pada kertas buku itu.

"Untuk Bidadari cantik, semoga lo suka acara Youth's Got Talent"
~ Dev

Kanaya mendekap mulutnya.

"Hayoo, tiket apaan tuh?" Suara Tasya yang meledeknya membuat Kanaya terjengah, dia kalah cepat untuk menyembunyikan tiket itu dari pandangan sahabat - sahabatnya, Tasya, Milly dan Chicco.

"Lihat dong?" Milly merebut tiket itu dari tangan Kanaya. "Wow, tiket nonton acara Youth's Got Talent? Ini acara yang lagi diikutin Devandra kan?"

"Huwaaa! Kok lo bisa dapet? Mana VVIP lagi, hebat lo," cerocos Tasya setengah iri.

"Gue aja gak tau siapa yang naruh di meja gue...," dusta Kanaya, menghindari ledekan sahabat - sahabatnya jika tau itu dari Devandra.

"Masa seh lo gak tau?" Chicco bertanya penuh kecurigaan. "Dari si Vampire?"

"Eh bukan kok," Kanaya buru - buru memasukkan kertas buku yang ada tulisan Devandra ke saku rok seragam sekolahnya. "Kali dari fans gue...,"

"Fans?!" Chicco terbelalak mendengar kata - kata asal bunyi Kanaya. "Sejak kapan lo punya fans selain gue..,"

Kanaya mengangkat bahu.

"Oh baru tau lo ternyata fans gue," kata gadis itu berusaha bercanda, padahal hatinya sedang begitu galau karena Devandra.

"Hah? Lo fans Aya?" Milly jelas menyambar, jika sudah berkaitan dengan Chicco pasangan Tom and Jerry - nya. Kanaya sudah menduga.

"Iya, kenapa? Salah?" Chicco memonyongkan mulut.

"Gak salah kok, cuma kasihan Aya, dapat fans kayak lo," sindir Milly.

"Emang kenapa gue?" Chicco merentangkan kedua tangan, dan sedikit mendongakkan kepalanya. "Gue ganteng, ramah dan baik hati. Aya harusnya bangga punya fans kayak gue,"

"Ganteng, ramah dan baik hati?? Ya Tuhan, ampuni lah umat Mu yang satu ini," Milly mengangkat kedua tangan seolah sedang berdoa. Chicco mendelik melihat itu.

"Apa maksud lo?!"

Milly tak menjawab, malah mengambil handhone - nya dan mendekatkan ke telinga seolah sedang menelepon.

"Halo? Rumah Sakit Jiwa?!"

"Anjir lo, Nenek Lampir!!"

Tasya dan Kanaya sudah pasrah dengan kelakuan Chicco dan Milly, membiarkan saja keduanya berkejaran hingga berkeliling kelas, menabrak teman - teman yang lain, membuat kehebohan.

******

"Ja - jadi kalian semua mo ikut nonton Devandra?"

Begitu tanya Kanaya tercengang, saat entah bagaimana sahabat - sahabatnya mencari, yang jelas, mahluk - mahluk reog itu akhirnya berhasil mendapatkan tiket VVIP, dan semua menyatakan ingin menemani Kanaya menghadiri acara liveshow bergengsi itu.

"Jelas dong ikut, abis lo sih nekad juga mo nonton si Vampire itu, ya jadi harus dikawal," terang Chicco sambil manyun tak jelas. Sikap Pemuda imut itu seperti tak rela melihat Kanaya begitu mudah baper, hanya karena mendapat tiket gratis acara Youth's Got Talent, langsung mau pergi untuk menonton penampilan Devandra.

Tasya dan Milly yang berdiri di kiri - kanan Chicco, serentak menyikut Chicco hingga pemuda imut itu harus terbungkuk, entah kesakitan atau malah kegelian saat ujung - ujung siku Tasya dan Milly mengenai perutnya.

02.00 ( Tamat )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang