"Ajussi minta kau harus minum obatmu tepat waktu jangan menunda-nundanya..." ucap jangsuk yang selesai menyuntikkan obat ke lengan kiri taehyung.Benar saat ini jangsuk sedang berada dikamar taehyung dia sedang memyelesaikan pemberian nutrisi dan vitamin ketubuh taehyung dengan cara injeksi.
Jangsuk selalu datang kerumah keluarga song setiap harinya untuk memeriksa sekaligus pemberian obat kepada tubuh taehyung yang semakin lemah, dan sekarang entah sudah keberapa kalikah jangsuk kerumah keluarga song, sampai jangsuk sendiri sudah lupa.
Sedangkan anak pucat itu masih bersandar dibatal yang berada diheadboard ranjang king sizenya.
Anak pucat pasi itu hanya mampu mengangguk mengiyakan ucapan uisa yang selalu merawatnya sedari kecil.
"Tae, kau jangan terlalu banyak bergerak atau melakukan kegiatan yang berat, kau pasti sudah mengerti jika limpa dan hatimu membengkak, kau tau jika kegiatan burukmu itu bisa membuat limpa ditubuhmu pecah " tambah jangsuk yang mulai megeluarkan stetoskop dan mulai memasamg ke telinganya.
Sedangkan taehyung hanya memperhatikan uisa jangsuk dengan tatapan sayunya.
"Ajussi, masih marah pada tae .." tanya taehyung yang tidak menjawab pertanyaan jangsuk.
Terlihat sekali jangsuk menghembuskan nafasnya kasar sebelum kembali berucap.
"Ajussi tidak marah hanya kecewa padamu, disaat kondisimu masih membutuhkan perawatan intensif sesuai prosedur, kau dengan egoisnya meminta pulang karena menginginkan keinginan rindu rumahmu..." ucap jangsuk mulai menekankan ujung stetoskop kepada dada kurus taehyung yang menampakkan tulang dadanya yang semakin menonjol.
"Mianhe, tae memang egois, tetapi tae hanya ingin bahagia bersama keluarga tae di rumah, tae ingin menghabiskan sisa waktu tae dirumah bukan di rumah putih itu, karena tae tau, cepat atau lambat tae akan kembali kesana dalam kondisi yang lebih parah, hingga sampai tae pergi .. " lirih taehyung menunduk."Jangan bicara konyol song taehyung kau akan bertahan..." tambah jangsuk yang tidak menyukai pembicaraam taehyung yang sepertinya mulai pesimis.
Taehyung nampak mengangkat kepalanya dan menatap kedua manik tajam jangsuk dengan kedua mata sayunya yang nampak sklara matanya yang mulai menguning.
"Sirosis, jaringan di hati tae sudah rusak kan ajussi, penyakit itu merusaknya, limpa tae tidak akan selamat dan hati tae juga sudah rusak, penyakit itu mulai menjalar ke bagian ginjal, benar kan ajussi yang tae katakan .." lirih anak itu yang menatap jangsuk yang menatapnya diam.
"Hehehehehe, ajussi pasti bingung dimana tae mengetahuinya, hehehe tae mendengarnya ajussi ..." ucap taehyung dengan satu air mata menetes dari sudut mata kirinya dan senyum putus asa yang namapak.
"Tae ..." ucap jangsuk.
"Jangan disembunyikan lagi ajussi, tae berhak tau, setidaknya tae dapat mempersiapkan semuanya, sebelum tae pergi, karena tae butuh bahagia ..." ucap taehyung menunduk.
KAMU SEDANG MEMBACA
for me the story of my life will always be happy with my family
Fanfictionkisah hidup seorang song taehyung dan definisi kebahagiaan menurutnya. "tae hanya ingin, appa, eomma, hyungdeul selalu disamping tae, hingga tae pergi..." song taehyung "eomma, eomma akan selalu disamping tae, eomma akan mencoba mengurasi rasa sakit...