Chapter 28

2.9K 148 11
                                    

MIANHAE ...

ADA GAMBAR GAMBAT YANG MENGIRIS HATI YANG TIDAK KUAT BISA DI SKIP SAJA...

MIANHAE ...

AUTHOR SUDAH MENGINGATKAN YA....

GOMAWO....

*********

Balkon kamar si bungsu mulai sangat riuh oleh para hyungnya, mereka sibuk merapikan bermacam macam makanan di atas meja persegi panjang yang bercat putih, dengan kursi kursi kayu yang sama juga bercat putih terlihat sangat modern dan minimalis.

Balkon kamar si bungsu mulai sangat riuh oleh para hyungnya, mereka sibuk merapikan bermacam macam makanan di atas meja persegi panjang yang bercat putih, dengan kursi kursi kayu yang sama juga bercat putih terlihat sangat modern dan minimalis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kecuali hyojin yang menghampiri sang suami yang tanpa bosan masih berada di sisi sang putra yang selalu tiada henti menatap wajah sang putra yang semakin sangat pasi.

Anak pucat itu sekarang terbaring dengan nyaman di atas ranjangnya dengan kepala yang menumpu bantal empuknya dengan sedikit miring.

Tangan kanan kurus milik taehyung, insung genggam dengan kedua telapak tangan insung, tangan sang putra terasa amat kecil di genggaman insung sedangkan tangan kiri taehyung tergeletak disebalah sisi tubuhnya.

Sesekali insung akan membelai bibir kering sang putra yang terbuka dengan sayang, kulit bibir sang putra terasa sangat kasar di kulit tangan sang appa.

"Yeobo..." panggil hyojin mendekati sang suami setelahnya memegang bahu tegap belakangnnya dengan kedua tangan lembutnya dan berhenti di kedua bahu sang suami.

Hyojin mengelus kedua bahu kekar sang suami seolah olah ingin memberikan kekuataan kepada sang suami.

"Yeobo ..." panggil hyojin lagi yang juga menatap wajah sang putra bungsu dengan tatapan yang sangat sedih sekali.

"Hmmm " balas insung yang masih saja sibuk merapikan anak rambut sang putra yang amat lepek dengan tangan kanannya agar tidak berantakan di sekitar mata taehyung yang tertutup.

"Mari kita makan dulu, anak anak sudah menunggumu..." ucap hyojin pelan dengan masih mengelus kedua bahu sang suami dengan kedua tangannya yang memegang setiap bahunya.

"Kalian duluan saja..." ucap insung yang terlihat enggan untuk ikut dalam acara makan bersamanya kali ini.

"Yeobo...anak anak menunggumu, aku takut mereka akan kecewa..." tambah hyojin kembali.

"Tetapi tae..aku tak ingin meninggalkannya .." ucap insung yang masih saja menatap sang anak yang semakin kurus.

"Hanya sebentar dan hanya di balkon kamar tae, kita masih dapat memperhatikan tae dari sana yeobo .." ucap hyojin kembali dan mulai melepas kedua tangannya dari pundak sang suami.

Dan berjongkok di sisi ranjang sang putra dan mulai mengecup dahi sang putra lama.

Setelahnya tangan kanan lentik itu membelai pipi tirus sang putra dengan lembut sedangkan tangan kiri milik hyojin berada di atas surai gelap milik taehyung.

for me the story of my life will always be happy with my familyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang