Chapter 64

4.9K 143 26
                                    

Selamat membaca...


Ceritanya masih jauh dari kata sempurna...


Masih banyak kekurangannya...


Dan ceritanya mungkin sebagian ada yang merasa bosan...dengan cerita ini....


Atau malah ada yang menunggu cerita ini....



Terimaksih atas dukungannya...



Terimakasih bintang dan komennya..


Selamat membaca.....

***********

Hari kemarin yang telah berlalu berganti menjadi hari ini dimana sang surya pagi yang muncul dari arah timur sekarang terus bergerak ke arah barat menampilkan pesona indah dari cahaya senja yang sangat menengkan hati manusia dengan menguarkan semburat semburat oranye yang sangat indah di cakrawala.

Kota seoul yang sangat riuh menampilkan beberapa orang yang saling bercengkraman di jalanan dari anak anak yang pulang sekolah, para pekerja kantoran atau pedang di pinggir jalan. Mereka saling menjalani kehidupan merek dengan senyum dan tawa.

Di saat semua orang tertawa bahagia di luaran sana dengan bebas tanpa ada beban di pundak mereka dan juga tidak ada rasa sesak yang melingkupi dada mereka swkarang ini. Namun kondisi berbeda terjadi pada keluarga song saat ini yang selalu terlihat sangat murung dan sangat bersedih si dalam ruangan si bungsu.

Seperti permintaan para uisa untuk anggota keluarga song dimana seluruh anggota keluarga song harus selalu berada di sisi si bungsu untuk selalu menemani si bungsu setiap waktunya tanpa meninggalkan si bungsu song sendirian tanpa penjagaan dari salah satu anggota keluarganya.

Seolah olah para uisa itu meminta kepada keluarga song untuk menemani song taehyung dan menyaksikan detik detik bagaimana song taehyung akan pergi meninggalkan mereka semua.

Tubuh taehyung terlihat bergetar pelan di atas ranjang pesakitannya yang membuat insung dan hyojin yang ada di sisinya selalu memberikan ucapan ucapan semangat serta penguat untuk putra kecilnya karena mereka faham jika sekarang ini si bungsu masih terus terjaga untuk selalu merasakan sakitnya dalam diam tubuhnya.

Insung selalu menatap monitor vital yang terhubung pada tubuh kurus si bungsu yang terus menampakkan angka angka dan grafik grafik penurunan fungsi secara pelan pelan di setiap bagian organ organ vital milik taehyung.

Mereka semua tidak dapat melakukan apapun untuk si bungsu saat ini karena yang dapat mereka lakukan hanya selalu menemani tubuh lemah putra mereka yang terus mengalami penurunan kesehatan seperti penjelasan para uisa kemarin serta pagi tadi setelah melihat hasil pemeriksaan rutin milik taehyung.

Insung mengusap surai sang putra yang lepek dan basah karena peluhnya yang terus mengalir membasahi tubuh kurusnya meski kulit tubuh song taehyung terasa sangat dingin.

"Hei jagoan appa...." panggil insung yang tidak akan di jawab oleh si bungsu meski namja pucat pasi itu mendengar ucapan sang appa.

'Ap...pa..haah.. ..' batin taehyung dalam diamnya saat mendengar panggilan sang appa tercinta yang penuh kasih sayang untuknya.

'Relakan tae appahhh...hhh...karena ini..sakit..appa...sakit...sangat...sakit...hhh..ppaahh....sa..kit...se..kali......' song taehyung hanya mampu berucap dalam hati tanpa ada yang mengetahui keluhan namja yang terus terdiam dengan wajah pucat pasinya.

"Hyojin sayang beristirahatlah, kau terlihat sangat lelah sayang biarkan aku yang menjaga lion kita .." ucap insung yang meminta pada sang istri agar segera istirahat karena hyojin terlihat sangat kelelahan sekali.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 30, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

for me the story of my life will always be happy with my familyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang