Chapter 21

2.7K 151 5
                                    


Sekarang kamar si bungsu di huni oleh empat orang yang saling melempar canda, lebih tepatnya tiga orang yang melempar candaan karena satu orang lainnya hanya diam memperhatikan, diruangan itu sang eomma terduduk disamping tubuh si bungsu yang sama sama bersandar pada headboard ranjang, tetapi kepala taehyung menyadar dibahu kiri sang eomma, mencari kenyamanan disana, walau begitu tangan kiri sang eomma selau melingkarkan tangannya di pinggang sang putra dan tidak mempedulikan tangannya akan kebas jika terlalu lama ditindih oleh tubuh kurus sang putra.

Sedangkan song jimin terduduk di sebelah kiri si bungsu dengan kaki yang menyila menghadap pada hyung sulungnya yang berada didepannya dan lebih pastinya song seokjin terduduk di kursi sofa sebelah kanan ranjang.

Rasa penasaran mengenai kondisi si bungsu tadi sore hingga sekarang masih mengganjal dihati namja cubby itu namum seperti jimin masih enggan menanyakan kembali pada sang eomma, jimin yakin nanti sang eomma akan menceritakan sendiri tentang kondisi sang adik.

Namun walau begitu jimin sudah dapat mengambil kesimpulan pasti, dari bukti yang dia liat jika memang telah terjadi sesuatu pada si bungsu.

"Hyung, eomma, tae kalian tau tidak, waktu aku latihan dance dengan jungkook, anak itu malah bukannya berlatih gerakan dance tetapi dia malah menari, katanya itu gerakan dance terbaru tetapi menurutku dia seperti akan menari balet hyung dan anak anak yang berlatih dengan kami pada menertawan dia semua...ha..ha..ha.." ucap jimin diakhiri dengan tertawa saat mengingat bagaimana wajah sahabatnya jungkook yang berubah seperti kepiting rebus saat malu.

"Kenapa bisa begitu .." tanya seokjin saat dia mulai penasaran dengan cerita sang adik.

"Entahlah hyung, tingkah anak itu memang aneh dan tekadang membuat semua bingung .." ucap jimin yang mulai mencomot cokies yang ada ditoples.

Seokjin, yewon dan taehyung hanya terdiam mendengarkan dan memperhatikan jimin.

"Hyung tau ada yang lebih parah lagi dari tingkah jungkook, setelah dia sibuk dengan tarian baletnya dan membuat kami tidak berhenti tertawa hingga kami terpingkal pikal, ha...haa....haa...celana jungkook sobek tepat dibagian belakang ..hahahah .." ucap jimin dengan tawanya yang memenuhi ruangan si bungsu.

Seokjin pun ikut tertawa, hyojin juga tetawa tipis sedangkan taehyung hanya mampu tersenyum tipis.

"Dan..dan..suara sobekannya sangat keras sekali, kami semua mendengarnya dan melihat ekspresi jungkook yang semakin malu, anak itu pergi dengan menutup bagian belakangnnya dengan tangan..haha...perut chim sampai sakit saat..menertawakannya ..hahahah ..haduh ..aduh ..hahaha..." tawa jimin tanpa berhenti.

"Sudah sayang tetawanya nanti perut chim, sakit lagi..." ucap hyojin lembut.

"Hahahah ..haha..nee...eomma..." ucap jimin.

"Haha ..temanmu itu lucu chim..." ucap seokjin.

"Apa jungkook marah saat chim menertawakannya .." ucap hyojin menanyakan, takut takut jika jimin dan sahabatnya bertengkar.

"Tidak eomma, hahaha...awalnya jungkook sempat ngambel karena chim menertawakannya tapi sedetik kemudian anak itu kembali baik dan meminjam celana olahraga chim..." ucap jimin dengan senyuman dan mengigit cokies buatan sang eomma kembali.

"Syukurlah..eomma takut kalian musuhan, soal kakian sudah bersahabat sejak kecil .." ucap huojin kembali.

"Hahaha..eomma jami tidak akan bertengkar karena hal sepele ..hahah...iyakan hyung .." ucap jimin menanyakan pada hyung sulungnya.

"Iya eomma, kami seorang lelaki dan becandaan kami memang terkadang diluar batasan namun kami tidak mungkin bertengkar karena hal hal sepele atau karena hal yang lucu, karena biasanya saat kami tertawa itu adalah bentuk kepedulian kami..." ucap seokjin.

for me the story of my life will always be happy with my familyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang