Chapter 62

3.4K 91 10
                                    

Adakah yang menunggu FF ini...

Semoga masih ada ya...

Cerita yang jauh dari kata sempurna...

Cerita yang masih banyak memiliki kesalahan...

Semoga masih ada yang menunggu...dan menunggu...Up..nya...

Gomawo....

Terimaksih...dukungannya dan votenya...

Gomawo...telah membaca cerita dimana tokoh utamanya sangat tersiksa...


Gomawo...mianhae...


Selamat membaca....



*********

"Kita harus melakukan ini segera uisa..." ucap jons menatap wajah jangsuk uisa serta tangan kanannya yang terus menyentuh dada taehyung yang naik turun dengan tempo lambat. Wajah jons uisa juga sudah nampak sangat tegang sarat akan kecemasan.

Dada song taehyung sesaat akan naik ke atas tinggi kemudian turun kembali ke bawah dengan pelan dan sangat lambat sekali. Dada taehyung juga selalu sempat tersentak kuat ke atas seolah olah mendapat tekanan dari dalam rongga dadanya hingga menimbulkan tekanan kr atas.

Jangsuk nampak menggelengkan kepalanya pelan dengan kedua mata yang terus menatap wajah taehyung yang saat ini masih memakai masker oksigent.

Sangat pucat pasi sekali wajah song taehyung sekarang ini bahkan bibirnya nampak mulai membiru dan semakin melebar hingga semua yang melihatnya dapat melihat bagaimana kabel kabel kecil itu menyalur masuk ke dalam mulutnya.

"Appa...." panggil canyeol saat melihat sang appa tidak bergeming dalam pikirannya saat jons uisa bertanya padanya.

Jangsuk menatap wajah canyeol yang meminta penjelasan dan jawaban.

Jangsuk terlihat menghirup nafas dengan brutal sebelum menghembuskannya secara pelan untuk menghilangkan sesak di dada yang menghimpitnya saat ini.

"Kita baru saja bisa mengembalikan detak jantungnya dan tugas kita sekarang tinggal menjaga nafas taehyung agar selalu stabil sehingga tidak menimbulkan komplikasi baru pada organ lainnya.." ucap jangsuk pelan dengan tatapan yang tidak berhenti dari wajah pasien kesayangannya. Meski kenyataannya dari kedua netranya sangat jelas terdapat air mata yang menggenang di dalamnya.

"Nee..uisa...namun taehyung saat ini sudah tidak mampu mengkonsumsi oksigen dengan menggunakan masker oksigent, kita harus segera memasang ventilator ke dalam paru paru taehyung secepatnya uisa sebelum kita kembali kehilangan nafasnya...." ucap jons turut menimpali. Jons uisa terus saja memegang dada taehyung yang semakin terasa pelan dan lemah dalam gerakannya. Bahkan sentakan yang terjadi pada dada taehyung semakin kuat ke atas meski dalam tempo yang lama.

"Uisa kita harus secepatnya..." tambah daniel yang memantau layar penunjuk kondisi organ organ vital taehyung.

Chanyeol pun juga semakin cemas saat menatap layar layar lebar yang terhubung ke tubuh ringkih saudara sepupunya.

"Aku seperti orang jahat yang membuat anak kecil di depanku ini semakin tersiksa, bahkan aku harus tega melubangi lehernya hanya untuk memasukkan selang ventilator agar membantunya bernafas. Bukankan aku menjadi seorang ajussi yang sangat payah karena terus menyakitinya dan membuatnya menderita dengan rasa sakit yang tidak mampu aku hilangkan dari tubuhnya. Melainkan aku terus menerus selalu menambah kesakitannya dengan pengobatan dan peralatan media yang dengan kejam memenuhi tubuhnya....." lanjut jangsuk dengan mengusap wajah pucat pasi milik song taehyung yang mana kedua mata taehyung akan terus menerus menatap langit langit kamarnya dengan binar yang benar benar telah meredup.

for me the story of my life will always be happy with my familyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang