Chapter 63

3.5K 91 24
                                    


Bagi yang tidak menyukai tokoh utamanya tersikaa di chapter ini bisa langsung di skip saja...

Atau tidak dibaca...

Karena di cerita ini mungkin author banyak membuat tokoh utamanya tersakiti...

Pada kondisi fisiknya...

Di dalam FF author tokoh utama sangat menderita karena itu semua sesuai alur dari fF ini...

Mungkin banyak yang tidak suka atau bosan dengan cerita ini...

Namun mungkin juga ada yang menanti FF ini...

Maka author bnyak mengucapkan terimaksih karena masih ada yang dengan setia menunggu Up nya FF ini...

Terimaksih bintangnya dan komentarnya ya...

Sekali lagi ..gomawo...

Mianhae....


*******

Sudah lebih 1 minggu berlalu setelah masa dimana tubuh taehyung kejang kejang  serta ketidak mampuan paru parunya untuk menarik nafas sehingga berakhirlah membuat putra bungsu insung di haruskan memakai ventilator yang masuk melalui kulit lehernya yang harus di lubangi sehingga selang ventilator dapat menembus masuk sampai ke dalam rongga tenggorokannya dan sampai ke dalam paru paru song taehyung.

Jangan tanyakan bagaimana rasa sakit yang mungkin si bungsu song rasakan sekarang ini. Yang sangat jelas namja pucat pasi itu merasakan rasa tidak nyaman dan rasa sakit yang tidak dapat di gambarkan saat selang selang itu berada di jalur penafasannya dengan kejamnya.

Selama beberapa hari belakangan ini kondisi taehyung semakin menurun seolah olah obat yang uisa berikan secara rutin ke tubuh taehyung telah di tolak habis habis oleh tubuh taehyung sehingga obat yang taehyung konsumsi seperti tidak menunjukkan manfaatnya.

Andai si bungsu song dapat mengeluarkan rintihan serta kata katanya mungkin song taehyung akan selalu merintih kesakitan setiap detiknya. Namun apa daya kondisi tubuhnya yang telah rusak harus membuat namja pucat berperut besar itu tidak dapat mengeluarkan keluhannya meski hanya berupa lirihan rintihan sekali pun.

Uisa menyadari jika song taehyung masih memiliki kesadaran meski namja itu hanya terdiam di atas ranjang dengan kedua mata terbukanya. Semua uisa dapat mengetahui kesadaran taehyung di saat para uisa mengecek respon pupil taehyung. Para uisa menempatkan cahaya penlight untuk menyinari kedua mata terbuka taehyung. Disana terlihat jelas jika kedua pupil mata taehyung masih meresponnya.

Tidak hanya itu saja di saat keluarga maupun uisa mengajaknya berbicara tepat di telinganya. Taehyung juga akan merespon dengan gerakan kecil dari jari jari tangan kanannya meski sangat pelan dan tidak begitu tampak jika para keluarganya tidak memperhatikan dengan serius.

Air mata juga selalu keluar dengan sendirinya dari kedua mata terbuka taehyung. Kondisi itu juga terjadi karena rasa sakit yang harus taehyung terima sangat membuatnya menderita maka hanya dengan air mata semua orang akan mengerti jika song taehyung sedang kesakitan saat itu.

"Kau bilang apa oppa, hiks...hiks...putraku tidak ada harapan lagi...hiks..hiks...kau bohong oppa...hiks..." suara hyojin mengalun keras dan tidak menerima penjelasan jangsuk beserta ketiga uisa lainnya.

"Putraku...hiks...kau pasti salah mempredikai kondisi tehyungie kita .." tambah hyekyo ikut menyahut di sela sela tangisan hyojin yang memilukan hati.

"Ajussi..jangan bohong...hiks...ajussi bilang ajussi akan menolong tae...hiks...hiks.
.kenapa ajussi mengatakan jika tae tidak memiliki harapan hidup...hiks...ajussi bukan tuhan..."  teriak jimin yang membuat seokjin semakin menarik tubuh jimin yang berlinangan air mata ke pemukan seoarang kakak.

for me the story of my life will always be happy with my familyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang