Chapter 18

3K 169 38
                                    


Kamar si bungsu saat ini begitu riuh suara dari hyung ke empatnya yang bercerita panjang lebar kepada sang adik yang menatapnya sayu.

Padahal hari mulai malam namun song jimin tidak henti menceritakan kegiatannya disekolah kepada si bungsu.

Sedangkan taehyung sendiri dia masih fokus memperhatikan hyung cubbynya berceloteh tiada henti, taehyung tidak bosan mendengarkan suara hyungnya yang menurutnya sangat bagus dan dapat membuatnya bersemangat.

Walau terlihat nyata sekali kedua kelopak mata anak itu sangat sayu sekali dan sepertinya anak itu memaksa untuk terbuka.

Walau terlihat nyata sekali kedua kelopak mata anak itu sangat sayu sekali dan sepertinya anak itu memaksa untuk terbuka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Dimana seokjin, seokjin memutuskan untuk kembali kekamarnya terlebih dahulu untuk mandi sebelum kembali kemar si bungsu.

"Tae, apa ini masih sakit..." ucap jimin dengan memegang perut sang adik.

'Kenapa perut tae sangat keras, apa penyakit itu semakin parah ..' batin jimin.

Taehyung pun hanya menggeleng lemah kepada sang kakak mengenai kondisinya saat ini, anak pucat itu masih bersandar nyaman dengan posisi miring menyangga di atas boneka lionnya.

Taehyung pun hanya menggeleng lemah kepada sang kakak mengenai kondisinya saat ini, anak pucat itu masih bersandar nyaman dengan posisi miring menyangga di atas boneka lionnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Mau hyung mengelusnya .." ucap jimin kembali dan dibalas anggukan oleh taehyung.

Jimin tidak masalah jika sang adik hanya menjawab pertanyaannya dengan anggukan atau gelengan saja, karena jimin mengerti jika tubuh sang adik pasti terasa lemas sekali.

Jimin pun tersenyum dengan tangan kanannya yang bergerak pelan dipermukaan perut sang adik yang terasa dingin.

Sedangkan tangan kirinya mengelus sebentar pipi kanan sang adik, turun kerahang dan ke leher sang adik.

"Kau sungguh tampan tae, hyung sangat menyayangimu .." ucap jimin dengan senyum tipis memandang wajah layu sang adik.

Sedangkan taehyung hanya terdiam menatap lurus dengan sinar mata yang redup kepada sang hyung dan mendengarkan seluruh ucapan hyungnya.

Bukannya taehyung tidak mau berkomentar atau ingin mendiami sang hyung saat ini, namun saat ini tubuhnya rasanya sangat lemas sekali.

Jika taehyung ingin bersuara, dia harus mengumpulkan tenaga terlebih dulu hingga suara seraknya mengalun.

for me the story of my life will always be happy with my familyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang