Chapter 43

2.5K 98 3
                                    

Selamat membaca.

Semoga masih ada yang menanti FF author yang jauh dari kata sempurna...

Gomawo vote dan komentarnya..


Mianhae jika FF author masih banyak kekurangan dan ceritanya membosankan..


Semoga masih ada yang menunggu dan sedia membaca FF author yang jauh dari kata sempurna.


Sekali lagi gomawo dan mianhae

Selamat membaca.


*********

Saat uisa jangsuk keluar dari ruangan yang menyembunyikan taehyung dari dunia luar, ruangan yang selalu menelan song taehyung dalam kesakitan, ruangan yang selalu menjadi saksi perjuangan song taehyung melawan sakitnya dan ruangan yang menemani song taehyung setiap anak itu kembali ke rumah sakit melakukan perawatan.

Wajah jangsuk tak kalah kacau dengan para anggota keluarga song, peluh membasahi dahi dan pelipisnya serta surai hitamnya juga tak kalah berantakan dengan kedua mata yang merah karena selesai menangis.

Saat seluruh anggota keluarga song melemparkan berbagai pertanyaan mengenai kondisi si bungsu, hanya tatapan sedih yang jangsuk uisa berikan pada anggota keluarga song yang berlinangan air mata.

Dengan berat hati jangsuk uisa harus memberikan kabar kondisi terkini mengenai kesehatan song taehyung putra dari dongsaengnya song insung.

Hati jangsuk sangat sulit dan berat untuk mengucapkan kalimat kalimat kepada keluarga insung.

Namun sebagai seorang uisa dia harus profesional dan menahan gejolak hatinya yang juga ingin menjerit dan menangis pilu dengan kondisi sang ponakan yang jauh dari kata baik baik saja.

Dan dengan bahu bergetar jangsuk uisa mengatakan satu kata yang membuat keluarga song semakin hancur berkeping keping dan membuat harapan mereka tentang kondisi song taehyung semakin menipis, keluarga song tidak pernah kehilangan harapan namun satu kata dari jangsuk uisa cukup membuat hati mereka semakin di landa ketakutan, rasa takut kehilangan semakin mendominasi hati seluruh anggota keluarga song.

"Koma ....."

"Taehyung...saat ini koma..."

Hampir saja hyojin meluruh di lantai yang dingin jika saja insung tidak dapat menahan tubuh langsing sang istri.

Setelahnya insung merasakan tubuh sang istri bergetar karena tangisnya.

Tak lupa jeritan tangisan lain yang semakin menyayat hati mulai keluar dari para putra insung yang terisak isak pilu dengan derai air mata yang semakin basah membasahi wajah mereka.

Insung sebagai kepala hanya mampu menyaksikan bagaimana keluaganya yang kacau dan hancur karena mendengar kondisi si bungsu.

Jangan katakan insung tidak sedih dengan kondisi taehyung yang di nayatakan koma bahkan sejak tadi air mata insung pun sudah ikut berlomba membasahi rahang tegasnya tanpa mampu insung menahannya.

Insung tidak habis pikir bagaimana kondisi putra kecilnya bisa seburuk seoarang ini, padahal semalam dia masih mendengar celoteh anak bungsunya.

Dan dia masih sempat saling mempertahankan ego masing masing dengan sang putra tetapi kenyataannya putra bungsunya sedang sekarat di dalam sana, putra bungsu song diantara hidup dan mati, sungguh insung tidak dapat mencerna semua ini meski air mata dan hatinya telah sakit mendengar kata dari hyungnya.

Liahatlah sekarang keluarga song telah di banjiri oleh kesedihan, kehancuran, ke putus asaan, ketakutan, kecemasan yang berakhir dengan linangan air mata yang tidak mampu di rahan kembali biarkalah mereka melampiaskannya dengan derai air mata sebagai tanda jika saat ini mereka semua sedang terpuruk.

for me the story of my life will always be happy with my familyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang