"Bagaimana hyung, apa tae bisa pulang dalam waktu dekat .." ucap insung yang saat ini menemui uisa jangsuk ke ruangannya.
"Kau tau kondisi putramu insung, kondisinya belum stabil dan masih lemah.." sanggah jangsuk dengan kedua tangan yang menumpu dagunya, terlihat dia tidak setuju sekali dengan ucapan insung.
"Hyung kau tau sendiri bagaimana tae, semalam dia menangis hingga sampai pagi tadi dia tetap menangis lagi, aku sungguh tak tega hyung ..." Ucap insung dengan mata berkaca kaca membayangkan wajah sang putra menagis hingga sesak nafas.
"Aku akan mencoba membujuknya nanti .." tambah jangsuk, terlihat jika jangsuk belum bisa memutuskan pertanyaan insung.
"Semoga dia menuruti ucapanmu hyung karena kami sekeluarga sudah tidak mampu menasehatinya..." lanjut insung sudah putus asa.
********
"Tae ingin pulang..hiks...ajussi...tae sudah disini..hampir 2 bulan....hiks...tae rindu rumah..hiks..tae..ingin...pulang...hiks...." lirih taehyung dengan air mata yang mengalir dari pipinya yang pucat.
Anak lemah itu bersandar tenang di ranjangnya yang telah diatur dalam posisi fowler yaitu posisi duduk diatas ranjang pasien.
"Tapi kondisi tae belum sembuh...." tambah jangsuk yang mulai mendekati ranjang taehyung dan mulai mengelus pipi kanan taehyung yang menirus, mencoba menghapus lelahan air mata dipipi anak itu.
"Tae tidak akan pernah sembuh ajussi...hiks...tubuh tae akan semakin lemah...hiks...setiap..harinya..hiks..tetapi..hiks..tetapi..tae sangat ingin pulang ke rumah..ajussi....." balas putra bungsu song dengan penghapus air matanya sendiri dengan tangan kanannya.
Seluruh keluarga song hanya menatap sendu kondisi si bungsu yang memprihatinkan dan mengkhawatirkan.
Hyojin pun sudah tidak mampu berucap apapun dan hanya sanggup menangis dalam diam melihat si bungsu yang tanpa melihatnya.
"Tae...tae kan harus menjalani mengobatan setiap harinya disini dan kami juga akan dapat memantau kondisi tubuh tae secara langsung jika tae di rawat di rumah sakit ini...." bujuk jangsuk lagi dengan menatap wajah taehyung yang memucat dan bibirnya yang kering dan terkelupas.
"Hikss...ajussi..perut tae semakin membesar dari hari ke hari, tae hiks...tau jika itu bukan hal baik...hiks..penyakit tae semakin merusak tubuh tae...dan..hiks..tae...hanya ingin pulang..ke rumah sebelum tae akan kembali ke sini dengan kondisi yang lebih parah lagi..hiks..." isak taehyung dengan menundukkan kepalanya takut takut.
"Song taehyung !!, jaga ucapanmu tidak ada kondisi yang lebih parah dari ini !!! Tidak akan !! Kau akan baik baik saja song taehyung !! " ucap hyojin keras hingga membuat si bungsu sempat tersentak kaget dan tubuh si bungsu terlihat menegang takut.
"Eomma...tae..hanya...ingin pulang...hiks..appa..hikss..hyungdeul..hiks..ajussi...hikss...pulang..hiks..tolong..ijin..kan.tae..pulang...haahh...hiks...haaah.." isak taehyung semakin pilu dengam nafas yang berat karena sedari kemarin selalu menangis, anak itu tidak mempunyai penyakit berhubungan dengan pernafasan tapi jika sejak kemarin selalu terisak ya pasti membuat anak itu sedikit sesak.
Sungguh hati mereka sangat kacau melihat anak dengan perut buncit itu terisak isak menyayat hati siapapun.
"Hikss, biarkan tae bebas,..haaahh..sebelum tae tidak bisa melakukan apapun lagi...hiks..tae hanya ingin...pulang ..hikss..haahhh...hikss..sebelum tae..akan tinggal disini..selamanya...hiks...hingga tae...hiks...haaahh...pergi...tae...mati..hikss...hiks ..." Isak taehyung dengan menunduk dan air mata nampak berjatuhan kepipi dan keperut buncit taehyung, terlihat juga anak itu mulai bernafas berat karena lamanya menangis.
KAMU SEDANG MEMBACA
for me the story of my life will always be happy with my family
Hayran Kurgukisah hidup seorang song taehyung dan definisi kebahagiaan menurutnya. "tae hanya ingin, appa, eomma, hyungdeul selalu disamping tae, hingga tae pergi..." song taehyung "eomma, eomma akan selalu disamping tae, eomma akan mencoba mengurasi rasa sakit...