for me the story of my life will always be happy with my family

Chapter 50

Malam kelabu penuh dengan air mata dan kesedihan pun dapat keluarga song lalui dalam diam dan lelapnya.

Malam gelap yang memenuhi langit seoul tadi malam tergantinya dengan langit terang yang memunculkan sinar dari sang surya yang malu malu menembus tirai dinding kaca di ruangan si bungsu yang masih tampak tertutup tirai.

Putra kedua song insung pun juga terlihat terlelap di atas sofa di dekat dinding kaca bersebelahan sengan sang eomma.

Memang song hyojin saat ini juga masih terlelap di atas sofa di dekat dinding, mungkin semalam insung yang mengangkat tubuh sang istri agar dapat terlelap dengan nyaman dan tidak merasakan sakit saat bangun nanti, sedang song insung sediri masih terlelap di sisi ranjang bagian kanan ranjang sang putra.

Song insung menumpukan kepala dan bagian tubuh atasnya di atas ranjang pesakitan si bungsu dengan tangan kirinya sebagai tumpuan bantalnya sedangkan tangan kanan song insung masih setia memegang erat tangan kurus song taehyung yang tidak berbalut infus di sisi perut besarnya.

Keluarga song terlihat sama sekali tidak ada yang terusik karena sinar mentari yang menerobos masuk.

Termasuk si bungsu yang masih terdiam dalam ketidak sadarannya, si bungsu masih terbaring lelap di atas ranjang pesakitannya tanpa gerakan sedikitpun kecuali dadanya yang naik turun dengan amat lambat menyesuaikan dengan irama oksigen dari mesin ventilator yang masuk ke paru parunya.

Wajah pucat pasi dengan mulut yang menganga lebar nampak jelas di lihat siapapun saat ini, mulut yang terjejal selang lebar dan beberapa kebel yang masuk entah apa fungsinya sangat menyedihkan jika di lihat.

Namun ada yang berbeda dari si bungsu saat ini, kedua mata yang selalu terbuka tersebut terlihat di tutupi oleh selembar kain yang di lipat memanjang dan sengaja di pasang dan di tempatkan di atas mata terbuka tersebut.