Chapter 54

1.8K 78 6
                                    


Di taman rumah sakit yang terlihat sejuk dan banyak pepohonan serta bunga bunga yang sengaja di tanam agar memikat semua yang melihatnya terdapat beberapa pasien dan keluarganya yang berjalan jalan pelan atau sekedar untuk menikmati udara segar pagi ini atau bercengkrama dengan bahagia.

Sama halnya song insung yang duduk sendiri di salah satu kursi taman dengan tatapan memandang hamparan bunga bunga serta interaksi antara pasien dengan ganhosa atau para pasien dengan keluarganya yang terlihat saling melempar senyum dan canda tawa.

Insung terlihat memandang lurus dalam diamnya sebelum pandangannya terjatuh pada telepon genggam di tangan kanannya.

Cukup lama dalam diamnya insung pun mulai mendial salah satu nomer yang sudah sangat dia hafal, insung mulai meletakkan handphonenya ke dekat telinga kananmya, menunggu orang di sebrang sana mengangkatnya panggilannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cukup lama dalam diamnya insung pun mulai mendial salah satu nomer yang sudah sangat dia hafal, insung mulai meletakkan handphonenya ke dekat telinga kananmya, menunggu orang di sebrang sana mengangkatnya panggilannya.

Tut.....Tut....Tut....

"Hallo...." suara seorang namja mulai terdengar.

"Appa...." suara insung serak.

"Wae...putra appa..." suara seorang namja mengalun bijak.

"Itu insung..putraku yang menelfonmu..." suara seorang wanita juga ikut mendominasi dari sebrang sana.

"Appa..eomma..." panggil insung dengar mata berkaca kaca bahkan suaranya terdengar bergetar.

"Kenapa sayang...kamu baik baik sajakan...." ucap seorang yeoja yang mengambil alih telefon sehingga suaranya yang mengalun di telinga insung.

"I am fine appa dan eomma bagaimana kabar kalian...." ucap insung menahan sesak di dadanya, rasanya insung ingin segera mengadu tentang kondisi kesehatan sang putra bungsunya kepada orang tuanya, namun insung bukan orang bodoh yang akan membuat kedua orang tuanya khawatir.

"Kami baik baik saja sayang, bagaimana kabar istrimu dan putra putramu sayang .." ucap eomma insung dari sana.

"Hyojin dan para putraku baik baik saja eomma...." ucap insung dengan nada lirih yang tersirat kebohongan besar.

"Appa sangat rindu dengan taetae sayang..." ucap appa insung yang turut berbicara.

"Benar sayang appamu sangat merindukan baby lion dan eomma juga merindukannya, kami ingin mencubit pipi cubbynya..." ucap eomma insung.

Insung nampak tersenyum saat mendengar appa dan eommanya saling berebut panggilan dengannya saat membicarakan taehyung putra bunsunya.

Bahkan insung hanya tersenyum sendu mengingat kondisi sang putra sekarang, jangankan pipi cubbya yang tersisa selarang ini wajah tirus dengan tubuh sangat kurusnya yang tersisa di tubuhnya yang menderita.

"Insung ..." panggil sang eomma.

"Nee .."

"Beberapa hari ini appa dan eomma selalu  memimpikan taehyung sayang .." ucap sang eomma insung dengan suara lirih.

for me the story of my life will always be happy with my familyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang