(IND) Chapter Four - Secretly Crushed

885 95 44
                                    

Hari itu toko Ramen Pha ramai seperti biasanya, kebetulan Pha sedang mencatat orderan makanan di dekat jendela kaca, tanpa sengaja ia melihat mobil sedan yang ia lihat beberapa hari yang lalu berhenti di depan tokonya dan seorang laki-laki separuh baya berjalan keluar dari dalam.

Di lihat dari wajah dan penampilannya, sepertinya ia bukan orang Thai, pikir Pha. Namun wajahnya sangat familiar di dalam ingatannya.

Yang lebih mengejutkan lagi, pria tua itu berjalan masuk ke dalam tokonya. Setelah selesai mencatat orderan, Pha segera menyerahkan catatannya pada karyawannya dan pergi menyambut tamu istimewa tersebut.

"Selamat datang, menu favorit di toko kami adalah Tomyum Ramen, dan kami juga memiliki menu baru, dan paket tahun baru, silahkan di lihat!" Pha menyodorkan buku menu padanya, dan memperkenalkan beberapa menu khas tokonya.

Pha memiliki beberapa pertanyaan dalam hatinya, ia ingin tau siapa pria itu dan apa hubungannya dengan ibunya dan apa tujuannya datang ke rumahnya beberapa waktu yang lalu.

Laki-laki tua itu memandanginya lurus selama beberapa saat membuat Pha menjadi salah tingkah dan dan tidak nyaman.

"Er...sorry sir, you don't speak Thai?" Pha bertanya dengan bahasa Inggris. "You can look at the menu to order..."

"Hangug-eoleul hal su iss-eoyo?" ia bertanya apakah Pha bisa berbahasa Korea.

Pha membelalakkan matanya kaget, meskipun ia tidak pernah belajar Bahasa Korea, tapi ia mengerti saat mendengarnya selain ia tidak bisa membalas.

"Jogeum..." hanya sedikit jawab Pha. "Geuleona...yuchanghajineun...anhjiman, yeong-eoleulhaneun...geos-eul seonhohabnida....." ia mengatakan to the point bahwa ia tidak lancer berbahasa Korea dan lebih prefer Bahasa Inggris.

Orang tua itu tersenyum dan akhirnya ia berbicara dalam bahasa Thai. "Aku mengerti, aku bisa bahasa Thai, dulu aku pernah tinggal disini..."

Pha pun menatapnya tajam seketika. "Kau pernah tinggal di sini? Biar ku tebak, urusan bisnis?" tebaknya.

"Ya, dan urusan pribadi..."

"Pribadi?" seru Pha. "Kau punya teman disini?"

"Aku punya keluarga disini..."

"Keluarga? Kau menikah dengan wanita Thai?"

Pria tua itu mengangguk dan mempersilahkan Pha duduk di kursi di depannya, ia lalu memindai seluruh toko beberapa sesaat dan mengaguminya. "Bisnisnya cukup bagus, apa kau mengelola semua ini seorang diri?"

"Mana mungkin, seluruh karyawan disini berjasa mengembangkan toko ini, bagiku mereka adalah pemilik yang sesungguhnya..."

Pria tua itu mengangguk lagi. "Pemikiranmu sangat luas, kelak kau akan menjadi orang yang sukses, aku sangat senang mengetahuinya..."

Pha memicingkan matanya bingung. "Apakah kau sudah bertemu keluargamu?"

"Sudah, hanya saja...."

"Ada masalah?"

"Aku sudah tidak bertemu mereka selama hampir dua puluh tahun..."

"I see..." komentar Pha. "Boleh ku tau alasanmu meninggalkan mereka?"

"Apapun alasannya, meninggalkan mereka adalah kesalahan terbesarku, tetapi aku tidak menyesal..."

"Lalu untuk apa kau kembali mencari mereka?"

"Kelak jika kau seusiaku dan memiliki seorang anak, kau akan mengerti..." pria tua itu menghela nafas. "Seumur hidup bekerja keras mengumpulkan harta karun dan menaklukkan dunia, namun jika pada akhirnya di dunia ini hanya sebatang kara tanpa orang yang kita cintai, maka waktu seumur hidup tidak ada artinya..."

(IND - ENG) - Lovely, New Year Gift (END)Where stories live. Discover now