(IND) Chapter Nine - Unexpectedly Meet

898 89 42
                                    


Mobil Pha melaju menuju kontrakan Singto, sementara pria itu sibuk mencari obat di dalam kotak P3K, namun ia tidak menemukan obat untuk luka lebam dan bandage.

"Kau bisa mampir di convenience store di dekat blok sebelum rumahku sebentar, aku mau beli bandage dan cotton bud!" pinta Singto.

Pha mengangguk.

Mobil pun berhenti di depan convenience store, Pha melepaskan seat belt dan hendak turun namun tiba-tiba dihentikan oleh Singto.

"Sebentar! Aku saja yang beli, kau tunggu di mobil!"

"Er...tetapi aku juga ingin beli snack dan minuman!"

"Akan ku belikan..."

"Aku ingin pilih sendiri..."

Singto mendengus kesal, kadang-kadang Pha bersikap seperti anak kecil sejak mereka jadian.

"Baiklah, tetapi berikan dompetmu padaku!" Singto mengulurkan tangannya.

Pha mengernyitkan alis menatapnya heran dan menyerahkan dompetnya pada pria itu dengan patuh.

Singto lalu memasukkan dompetnya di dalam dashboard.

"Biar aku yang traktir!" ujar Singto.

Pha mengangguk mengerti.

Keduanya pun turun dan masuk ke dalam convenience store bersama. Singto berjalan ke rak obat-obatan sedangkan Pha menuju rak cemilan dan kulkas. Pha diam-diam mengambil condom dan lube dari rak setelah memilih snacks dan minuman.

Lalu dengan diam –diam pula memasukkannya ke dalam keranjang belanjaan Singto, sementara pria itu sedang mencari obat untuk luka lebam.

"Er...aku sudah selesai dan ingin mencari udara segar di luar..." ujar Pha.

"Oke, aku sebentar lagi! Kau tunggu saja di mobil!"

Pha mengangguk sambil tersenyum nakal dan meninggalkan toko.

Pada saat mengantri untuk membayar, mata Singto terbelalak melihat sekotak condom dan sebotol lube di dalam keranjangnya.

"Condomnya sedang ada promo, beli dua gratis satu, apa kau mau tambah satu lagi?" tanya si penjaga kasir padanya.

Singto menelan ludah berat dan wajahnya merah padam karena malu, ia menoleh ke belakang melihat seorang nenek dan seorang wanita muda yang juga sedang mengantri membayar, dan sedang memandanginya dengan tatapan yang memiliki ribuan arti.

"Er...tidak usah..." jawab Singto singkat, ia ingin segera meninggalkan tempat itu dan menghilang.

Penjaga kasir mengangguk dan menscan item tersebut sambil meliriknya dan tersenyum, ia memasukkan kedua benda itu ke dalam plastik secara terpisah.

Singto langsung menebak ini pasti perbuatan Pha, ia pun bertekad akan membuat perhitungan dengan pria itu.

Sementara di dalam mobil, Pha duduk dengan santai sambil mendengar lagu dan bersiul, ia tersenyum dengan wajah polos saat melihat Singto masuk ke dalam mobil, dimana Singto memandangnya dengan tatapan berapi-api namun tidak berkomentar.

"Sudah selesai? Ayo kita pulang!" Pha pun menjalankan mobilnya dan menyetir ke kontrakan Singto yang tidak jauh dari tempat itu. Singto tetap tidak bersuara dan berpura-pura bodoh, ia sedang menunggu respon dari Pha.

Mereka masuk ke dalam rumah, Pha meletakkan barang belanjaan di atas meja sambil mengobrak-abrik plastic belanjaan mencari sesuatu.

Awalnya Singto tidak menggubrisnya dan berjalan ke kamar mandi, begitu selesai ia mendapati Pha masih sibuk membongkar plastik dengan ekspresi kecewa.

(IND - ENG) - Lovely, New Year Gift (END)Where stories live. Discover now