(IND) Chapter Six - The Secret

873 97 22
                                    

Singto dan Pha duduk berdampingan di barisan ketiga dari depan. Lantunan irama lagu 'Kiss the Rain' menutup pertunjukan malam itu, semua orang tampak hanyut dalam perasaan yang bernuansa romantis.

Singto memusatkan perhatiannya ke depan tanpa berkedip, dan terlihat sangat menikmati. Meskipun ia bukan pecinta musik dan tidak punya pengalaman menghadiri konser seperti ini, namun music yang dihasilkan oleh jari sang pianist mampu menyentuh jiwanya.

Sementara Pha tenggelam dalam pikirannya sendiri pada menit-menit terakhir pertunjukan, memikirkan pembicaraannya kemarin dengan kekasih ayahnya.

[Flashback]

"Seung Hyun sedang keluar, silahkan masuk ke dalam!" orang tua itu mengundang Pha untuk masuk ke kamar dan menelpon room service untuk menghidangkan snack dan minuman.

"Uhuk..uhuk..."

"Kau tidak enak badan? Ingin ke rumah sakit?" tanya Pha khawatir.

"Tidak usah, ini penyakit lama..." tutur orang tua itu. "Apakah kau merokok?"

"Tidak."

"Senang mendengarnya, jika waktu bisa diputar kembali aku aku tidak akan menyentuh yang namanya rokok..." ia tersenyum getir.

"Kau tidak apa-apa?" Pha bertanya penasaran.

"Waktu muda aku bisa menghabiskan tiga bungkus rokok per hari, bagiku hidup tanpa rokok seperti...bernafas tanpa oksigen." Ia beranalogi. "Sampai sekarang pun, aku belum bisa berhenti merokok sepenuhnya, meskipun dokter memvonis diriku menderita kanker paru-paru dan melarangku merokok..."

Pha syok mendengarnya.

"Maaf..."

"Tidak apa-apa, setidaknya aku sudah cukup merasakan kebahagiaan di dalam hidupku...meskipun dengan merenggut kebahagiaan orang lain...mungkin ini adalah karmaku..."

"Well, ini tidak ada hubungannya dengan karma, tapi penyakit timbul dari kebiasaan buruk..."

"Kau benar." Ia tertawa.

Ia lalu mempersilahkan Pha untuk menikmati snack.

"Pernikahanku dengan Seung Hyun, tidak pernah mendapat restu dari kedua orang tua kami atau siapapun, kami hidup dengan bergantung satu sama lain, bekerja sama membangun semua ini, dan tentu saja kami tidak memiliki anak."

Orang tua itu melanjutkan. "Aku tau kau membenci Seung Hyun karena ia meninggalkanmu dan ibumu, tetapi bagaimanapun juga kau adalah putra satu-satunya yang ia miliki, pada akhirnya seluruh hasil jerih payah dan kerja kerasnya akan diwariskan padamu..."

"Kau tau kalau Direktur Kong ingin mewariskan perusahaannya?"

"Tentu saja, kami sudah mendiskusikannya bersama..." tutur orang tua itu. "Hidupku sudah tidak lama lagi, Seung Hyun ingin memberikan seluruh waktunya untuk menjagaku, karena itu ia berpikir untuk melepaskan seluruh perusahaannya..."

"Tetapi aku tidak mengerti, apakah dia tidak punya keluarga lain, seperti a saudara atau keponakan misalnya?"

"Tidak semua ikatan darah bisa disebut sebagai keluarga..." ujar orang tua itu. "Terutama keluarga Seung Hyun, di saat ia membutuhkan dukungan, satu per satu keluarganya meninggalkannya, mengutuk dan mencaci maki dirinya, dan setelah sukses mereka datang kembali berpura-pura menunjukkan perhatian padanya, namun saling menikam di belakang untuk memperebutkan warisan, karena mereka mengira Seung Hyun tidak memiliki anak..."

(IND - ENG) - Lovely, New Year Gift (END)Where stories live. Discover now