(IND) Chapter Sixteen - The Talks

756 86 35
                                    


Pha tiba di rumah sakit dan melesat ke kamar pasien tempat ibunya di rawat, disana telah menunggu ayahnya yang duduk di atas sofa sambil membaca Koran menunggui ibunya.

Orang tua itu memandang Pha dari atas ke bawah dan matanya berhenti di kaki Pha yang tidak mengenakan alas kaki.

"Apakah aku mengatakan padamu bahwa ibumu masuk UGD, sampai-sampai kau panik dan melupakan sepatumu?"

Pha meliriknya kesal. "Aku...memberikan sepatuku pada seorang tunawisma di jalan..."

"Oh..." komentar pria itu singkat sambil mengangguk.

"Kenapa kau tau ibuku masuk rumah sakit?" Pha mengembalikan pertanyaan dengan curiga.

Pria tua itu memperbaiki kaca matanya sebelum menjawab.

"Ibumu mengajakku bertemu pagi ini, aku sudah menunggu setengah jam lebih namun ia tidak muncul, lalu aku menelponnya namun yang menerima telepon bukan ibumu, melainkan seorang supir taksi memberitahuku bahwa ibumu tidak sadarkan diri di dalam taksinya." Seung Hyun mencoba menjelaskan.

Pha berjalan dan duduk di samping ranjang, lalu menggenggam tangan ibunya dengan hati-hati. "Apa yang terjadi pada ibuku?" ia mengalihkan topik.

"Apa kau tidak memperhatikan gejala yang aneh padanya akhir-akhir ini?"

Pha mencoba mengingat – ingat dan menyadari bahwa ibunya sering mengeluh pusing.

"Apa hasil diagnosa dokter?"

"Dokter belum menjalankan tes secara keseluruhan, namun berdasarkan hasil diagnosa sementara kemungkinan besar ibumu memiliki kelainan jantung Aritmia."

"Apakah berbahaya?"

"Kukira kau harus menanyakan itu pada dokter!"

Pha hendak berdiri dan menemui dokter yang menangani ibunya, namun segera dihentikan oleh ayahnya.

"By the way, Dokter menanyakan apakah ibumu mengkonsumsi obat-obatan tertentu?"

"Dia sering mengeluh pusing dan mengunjungi klinik untuk mengambil obat..." Pha berhenti sejenak lalu mengeluarkan ponselnya menghubungi seseorang.

"Aku sungguh tidak menduga akan terjadi hal seperti ini, aku minta maaf, ibumu hanya mengatakan jika ia tidak bisa tidur dan pusing dan tidak melaporkan gejala lainnya, sesungguhnya aku sudah merasa curiga dan memintanya untuk melakukan pemeriksaan di rumah sakit, tetapi ia menolak!" tutur Esther di telepon.

"Obat apa yang kau berikan padanya?"

"Aku memberinya obat penenang dosis rendah dan itu tidak berbahaya bagi mengidap kelainan jantung asal ia tidak mengkonsumsinya berlebihan." Tambah Esther.

"Ada banyak faktor yang menyebabkan ibumu pingsan akibat aritmia, dan kurasa kau lebih tau dibanding ku, tetapi aritmia tidak terlalu berbahaya jika ditangani dengan baik, namun dalam beberapa kasus dapat menyebabkan gagal jantung dan kematian mendadak."

"Jaga ibumu baik-baik dan jangan membuatnya stress berlebihan!" pesan Esther terakhir sebelum memutuskan telepon.

Pha berjalan kembali ke ranjang ibunya sambil memikirkan kembali ucapan Esther. Pha menebak ibunya pasti stress memikirkan hubungan gelapnya dan Singto.

Seung Hyun berjalan menghampirinya dan menepuk bahunya, mengajaknya untuk bicara berdua. Mereka pun menuju cafeteria untuk minum sambil mengobrol.

"Aku punya kenalan dokter spesialis jantung yang telah berhasil menangani lebih dari 500 kasus kelainan jantung di Seoul, selama 10 tahun terakhir. Aku menyarankan kau membawa ibumu ke Seoul dan aku akan segera mengatur jadwal konsultasi dengannya!"

(IND - ENG) - Lovely, New Year Gift (END)Where stories live. Discover now