(IND) Chapter Seventeen - Long Distance

670 95 21
                                    


Besok adalah hari terakhir Pha membuka tokonya, dan setelah kondisi ibunya membaik dan diizinkan untuk melakukan perjalanan jauh, mereka akan segera berangkat ke Korea.

Pha menggratiskan makan bagi para tamu regulernya pada hari ini sebagai farewell party.

Ia memandangi seluruh sudut ruangan tokonya dengan berat hati, toko itu telah menemaninya selama kurang lebih enam tahun dan kini ia harus melepaskannya, hatinya terasa hancur.

Tiba-tiba seorang pria yang mengenakan jas masuk dan menghampirinya lalu membisik sesuatu di telinganya.

Phapun meninggalkan toko mengikutinya keluar dan masuk ke dalam mobil.

Di dalam telah menunggu pasangan ayahnya Song Il Woo.

"Apa kabar?" sapa pria itu padanya. "Maaf, aku tidak bisa ke dalam karena kondisiku!"

"Tidak apa-apa, aku mengerti!" Pha tampak segan padanya.

Orang tua itu mengeluarkan folder yang berisi semua yang ia butuhkan untuk pergi ke Korea.

Tanpa mencurigai apapun Pha membukanya untuk melihat dan tertegun sejenak. Di dalamnya terdapat dua buah tiket, passport, dokumen rumah sakit, dua buah kartu dan dua buah kunci.

"Selain tiket, aku menyiapkan surat referensi untuk rumah sakit, kartu member apartment, kartu ijin mengemudi, lalu kunci kamar dan kunci mobil!" Song Il Woo menjelaskan.

"Setelah tiba di Korea, seseorang akan menjemput kalian di bandara dan langsung mengantarkan kalian ke apartment! Dia juga akan mengurus segala registrasi rumah sakit untuk ibumu!"

"Tetapi ini berlebihan, untuk apa memberiku kunci mobil? Bukankah sudah ada sopir yang mengantarkan kami ke rumah sakit?"

"Itu ide ayahmu, dia bilang kau suka mengemudi! Jika kau bosan kau bisa keluar jalan-jalan! Toh kau tidak tau akan berapa lama tinggal di Korea, bukan?"

"Itu tidak perlu, lagipula aku tidak tau jalan di Korea, aku akan mengganti semua biaya termasuk tempat tinggal dan rumah sakit! Aku tidak ingin berhutang padamu!"

"Jika kau ingin mengganti semua biaya, kau bisa bekerja untuk perusahaan!"

Pha seraya meliriknya.

Song Il Woo menyerahkan dokumen lain padanya. Pha menerimanya dengan ragu-ragu dan membacanya.

Sebuah sertifikat usaha dan ruko atas namanya, Pha terkejut.

"Itu adalah sertifikat tokomu, Seung Hyun membelinya kembali dan meregistrasinya atas namamu!"

Pha tidak mempercayai pendengarannya.

"Ayahmu tau toko Ramen ini sangat penting bagimu, seperti Kong Il baginya." Tutur Song Il Woo. "Oleh karena itu ia ingin memberikannya sebagai hadiah ulang tahunmu selama dua puluh tahun, dia berharap kau bisa mengejar impianmu sendiri..."

Pha menatap dokumen di tangannya lurus dan hatinya seakan luluh.

"Apa dia berubah pikiran?" tanya Pha. "Maksudku, apakah kalian memiliki rencana lain?"

Song Il Woo tersenyum sambil menatapnya dan menjawab.

"Kau adalah satu-satunya ahli waris ayahmu, dia akan menjalankan perusahaan hingga akhir hayatnya, sampai pada waktunya tiba ia tetap akan mewariskan seluruh sahamnya padamu dengan atau tanpa persetujuanmu dan membiarkan orang lain yang mengelolanya..."

Pha menghembuskan nafas dengan berat.

"Ada satu hal, kupikir kau berhak untuk mengetahuinya!" tutur Il Woo, pria tua itu menunjukkan sebuah photo Singto dan Fon yang sedang bercumbu, mata Pha terbelalak kaget.

(IND - ENG) - Lovely, New Year Gift (END)Where stories live. Discover now