(IND) Chapter Fourteen - Long Journey

845 96 33
                                    


Pha datang ke toko dengan ekspresi bahagia, dia mencoba menikmati hari-hari terakhirnya di toko bersama semuanya dan hari ini bisnisnya sibuk seperti biasa, tetapi tiba-tiba ekspresinya berubah ketika dia menerima pesan gambar LINE yang dikirim oleh pengirim yang tidak dikenal.

Foto yang di ambil di kamar Singto di depan jendela, dimana pria itu sedang berpose mesra dengan Fon. Pha syok dan wajahnya berubah pucat.

Ia segera membalas LINE tersebut, menanyakan identitas pengirim, dan apa tujuannya mengambil dan mengirimkan photo itu padanya dan siapa yang menyuruhnya. Namun si pengirim tidak membalas satupun pertanyaannya.

Pha gusar bukan kepalang, ia tadinya ingin langsung mengklarifikasi pada Singto apa yang terjadi, tapi kemudian berubah pikiran dan berpikir untuk menyelidikinya terlebih dahulu mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi setelah ia meninggalkan apartment Singto pada malam itu.

Pha terus memandangi photo tersebut, mengamati apa yang Singto lakukan, ekspresinya, angle, tirai, dsb. Ia menebak-nebak di dalam hatinya apakah Singto melakukan sesuatu dengan Fon malam itu, namun ia tidak ingin mempercayainya.

Dada Pha berdegup kencang, namun ia mencoba untuk tetap tenang dan bekerja seperti biasa.

Pada malamnya, Pha mengirimkan text pada Singto menyuruhnya pulang sendirian, sementara ia pergi mencari Fon di Nightclub.

Pha menunggu wanita itu sambil minum di bar.

"Kau?!" Fon kaget saat melihatnya dan menyindir. "Kau tidak salah tempat? Sejak kapan kau tertarik dengan wanita?"

"Aku tidak tertarik dengan wanita, aku hanya tertarik pada Singto." Sahut Pha dan menghabiskan minumnya. "Aku akan menunggumu di mobil!" pinta Pha lalu membayar bill dan hendak berjalan keluar.

"Aw, berapa yang kau bayar untuk mengajakku keluar? Aku tidak melayani customer di luar dari minum, ngobrol dan berdansa!"

"Hentikan omong kosongmu, kau dibayar berapa untuk menggoda kekasih orang lain?!" bentak Pha emosi. "JIka kau tidak keluar dalam lima menit, aku akan membuatmu menyesal!" Pha melototinya tajam dan melangkah lebar meninggalkan tempat itui.

Lima belas menit kemudian....

Fon masuk ke dalam mobil dan membanting pintu dengan keras.

"Waktumu hanya 10 menit, aku harus kembali bekerja!" ujar Fon.

Pha tidak menggubrisnya, ia menghidupkan mesin dan memacu mobilnya meninggalkan tempat itu, bahkan sebelum Fon sempat mengenakan seat belt.

Wanita itu melompat kaget dan segera mencengkram pegangan pintu di atas kepalanya.

"Kau mau membunuhku?!" protes Fon.

Pha tidak menggubrisnya, ia lalu meng-unlock ponselnya pada car phone holder, dan menunjukkan photo yang ia terima pagi ini pada gadis itu.

"Jelaskan soal itu! Katakan padaku siapa yang mengambilnya?"

Fon memasang ekspresi syok.

"Ini apa?! Siapa yang mengambilnya?!"

"Jangan pura-pura!" tukas Pha. "Aku ingat tirainya tertutup saat aku meninggalkan ruangan..." Pha lalu menunjuk sesuatu di dekat tirai, yaitu tangan Fon yang menarik tirai.

"Kau sengaja membuka tirai agar photographer mendapatkan angle yang sempurna, kau sungguh aktris yang professional!"

Mata Fon terbelalak kaget.

"Aku tidak perduli apapun hasil analisamu, jika kau menanyakan siapa photografernya, aku tidak tau! Aku juga salah satu korban disini!"

"Korban?" Pha menyeringai.

(IND - ENG) - Lovely, New Year Gift (END)Where stories live. Discover now