(IND) Chapter Two - New Year

1K 104 17
                                    


2 January 2018, pukul 07.00 pagi.

Phana menyetir ke bandara pagi-pagi sekali untuk mengantar tetangga, teman masa kecil, atau mantannya ke Korea.

"Belajarlah yang benar, jangan hanya melirik oppa disana!" Pha mengingatkannya sambil mengelus kepalanya.

"Aku hanya melirik satu oppa, yaitu kau!"

"Aku tidak percaya kau akan bilang begitu setelah kau pulang nanti..."

Rene memanyunkan bibirnya dan memelototinya. "Jika aku sudah lulus kuliah dan kau masih jomblo, kau harus menikahiku! Mengerti?!"

"Memangnya kau mau langsung menikah setelah kuliah?!"

"Aku bisa kerja selesai menikah, bagi wanita yang terpenting itu adalah masa depan..." ujar Rene. "Banyak wanita di luar sana yang setelah bekerja tidak punya waktu untuk pacaran dan akhirnya tidak menikah, aku tidak mau seperti mereka!"

"Kau tidak akan seperti mereka! Kau pasti akan menemukan seseorang yang akan mencintaimu seumur hidupnya dan membuatmu bahagia! Percayalah padaku!"

Rene memaksakan untuk tersenyum dan mengangguk, lalu merentangkan kedua tangannya lebar meminta untuk dipeluk. Pha langsung mengerti gesturenya dan memeluknya erat, mengucapkan selamat jalan.

"Sampai jumpa dan jaga dirimu dengan baik!"

Setelah mengantarkan Rene, ia langsung menyetir ke tokonya, dan saat tiba di dekat tokonya, ia melihat sebuah mobil yang parkir sembarangan di jalan, dan tiba-tiba mobil tersebut bergerak mundur, dan sialnya ada sebuah motor yang lewat dan tertabrak belakang mobil tersebut.

Si pengendara motor pun terjatuh.

Pha memperlambat mobilnya sambil menonton apa yang terjadi.

Si pengemudi mobil berjalan keluar untuk memeriksa kondisi mobilnya dan memarahi si pengendara motor, sementara si pengendara motor langsung bangun dan sibuk memungut barang-barangnya yang terjatuh. Beberapa pejalan kaki juga berhenti untuk menonton dan membantunya mengangkat motor.

Pha segera mengenali wajah si pengendara motor, yaitu tamu pria yang mengunjungi tokonya semalam. Ia pun segera memberhentikan mobilnya tidak jauh dengan mesin menyala dan bergabung dengan mereka.

"Kau harus mengganti rugi kerusakan mobilku, lihat lampu belakang mobilku pecah!" hardik si sopir.

"Kau yang menabrakku dulu!" tukas si pengendara motor. "Seharusnya aku yang menuntutmu!"

"Kau punya bukti apa aku yang menabrakmu? Jelas-jelas kau yang menabrak mobilku!"

"Aku punya rekaman CCTVnya!" tiba-tiba Pha menyela pembicaraan sambil menunjuk ke mobilnya di depan, ia lalu menunjuk palang rambu lalu lintas. "Selain itu di sini dilarang parkir!"

Si pengemudi mobil menggertakkan giginya kesal, mungkin saja memang benar dia yang menabrak si pengendara motor saat akan mundur. Orang-orang yang menonton pun saling berbisik menuduhnya, akhirnya ia sadar posisinya tidak menguntungkan.

Setelah berpikir sejenak ia mengeluarkan beberapa lembar uang dari dompetnya dan melemparkannya pada si pengendara motor.

"Ini untuk ganti rugi kerusakan motormu! Anggap saja aku kalah judi! Nasibku sungguh sial" ia pun segera masuk ke mobilnya dan meninggalkan tempat itu dengan emosi.

Setelah ia pergi para penonton pun bubar satu per satu, meninggalkan Pha dan si pengendara motor.

"Kau baik-baik saja?" tanya Pha padanya sambil memungut uang yang dilemparkan si pengemudi mobil tadi di lantai dan menyerahkannya pada Singto.

(IND - ENG) - Lovely, New Year Gift (END)Where stories live. Discover now