(IND) Chapter Twenty Three - Shower of Love

789 90 32
                                    


Pha dan Singto tiba di Korea dan langsung menuju ke rumah sakit. Il Woonya menyambut mereka di dalam kamar dimana ayahnya di rawat.

Seung Hyun tidak sadarkan diri sedang di infus dan mengenakan masker oksigen, namun tanpa monitor ECG, dan ekspresinya tampak tenang.

Il Woo mempersilahkan keduanya duduk di sofa lalu menelpon sekretarisnya untuk membawakan mobil Pha ke rumah sakit dan memindahkan koper mereka ke bagasi. Il Woo juga mengabari Pha bahwa saat ini ibunya juga sedang berada di rumah dan untuk menjalani terapi jantung.

"Apa yang terjadi padanya?" Pha mengalihkan pertanyaan tentang ayahnya dan terlihat sangat khawatir.

"Seung Hyun mengalami gejala temporary brain shut down yang terjadi secara tiba-tiba, ketika seseorang terlalu lelah dan stress, tetapi tidak perlu khawatir, ia baik-baik saja saat ini! Dokter memberinya obat penenang agar ia beristirahat..." l Woo menarik nafas dalam. "Namun jika hal ini kembali terjadi, kemungkinan Seung Hyun akan mengalami kerusakan otak dan koma......"

Pha terlihat bingung. "Bagaimana itu bisa terjadi? Apakah dia punya masalah kesehatan?"

Il Woo menggeleng dan berkata. "Seung Hyun menjadi seperti ini karena mengkhawatirkan kondisiku yang semakin memburuk, dokter mengatakan mungkin aku tidak akan bisa bertahan hidup sampai akhir tahun..."

Singto menunjukkan reaksi kaget dengan mencengkram tangan Pha erat saat mendengar berita tersebut.

"Seung Hyun syok mendengar hal itu, meskipun ia tidak menunjukkannya tapi aku tau ia kurang tidur dan tidak selera makan akhir-akhir ini karena memikirkannya. Disamping ia harus mengurus seluruh perusahaan seorang diri, ditambah lagi para sanak family dan keluarganya ribut memperebutkan saham..." Il Woo mengusap air mata yang mengalir di wajahnya.

"Tetapi Seung Hyun tidak pernah mengeluh dan selalu menunjukkan sikap optimis padaku, dan mengatakan padaku bahwa ia akan baik-baik saja setelah aku pergi, dan aku percaya padanya...sampai aku menemukannya pingsan di kantor..."

Pha menunduk dalam dan syok, ia tidak tau harus berkomentar apa.

"Kau adalah putra satu-satunya, dan ia sangat menaruh harapan yang besar padamu!" tutur Il Woo. "Seung Hyun selalu menceritakan dirimu padaku dan ia selalu menyimpan fotomu di dompetnya..."

Pha teringat photo yang ditunjukkan ayahnya padanya saat pertama kali orang tua itu mengunjungi toko.

"Kong Il Corp. adalah hadiah yang ia siapkan untukmu selama dua puluh tahun, ia tidak bisa memenuhi tanggung jawabnya sebagai ayah, namun ia membangun kerajaan untukmu dengan tangannya sendiri..."

Singto tidak bisa tidak merasa terharu, dan tidak bisa menahan air matanya. Ia lalu berdiri dan menarik Pha menghampiri ranjang pasien, kemudian membawa tangan pria itu untuk menyentuh tangan ayahnya, dan menggenggam tangan keduanya erat.

"Mr. Kong, aku Singto...senang bisa bertemu lagi denganmu!" Singto menyapanya. "Meskipun aku tidak tau apa yang terjadi di masa lalu, tetapi...aku tau kau berusaha memperbaiki kesalahanmu..."

"Kau pernah mengatakan bahwa kau ingin mendapatkan kesempatan agar putramu memaafkanmu dan memanggilmu ayah sekali lagi, bukan? Kuberitahu padamu, aku adalah saksinya saat Pha mengatakan ayahku masuk ruangan ICU dan kita harus ke Korea sekarang!"

Singto meniru ucapan Pha.

Pha melototinya kaget.

"Ka-kapan aku bilang begitu?!"

"Jadi kau bilang aku berbohong?!"

"Aku tidak bilang begitu!"

"Aku tidak ingin berdebat, kuharap setelah ayahmu siuman kau bisa bicara baik-baik dengannya!" pinta Singto. "Toh dia juga tidak akan bisa mengganggu hidupmu selamanya, lakukan apa yang bisa kau lakukan untuknya selagi kau masih diberi kesempatan!"

(IND - ENG) - Lovely, New Year Gift (END)Where stories live. Discover now