(IND) Chapter Thirteen - Love Scheme

727 86 21
                                    

Saat pulang kantor, tiba-tiba saja motor Singto mogok di pom bensin saat ia hendak mengisi minyak. Ia segera mengeluarkan ponsel dan hendak menelpon Pha, namun segera berubah pikiran dan memutuskan untuk mendorong motornya sambil mencari bengkel terdekat. Ia meninggalkan motornya disana dan pulang naik kendaraan umum.

Sesampainya di depan gedung apartment, ia melihat mobil yang sangat familiar, dan disampingnya  berdiri sang kekasih yang sedang menunggunya sambil bersandar di sisi mobil.

"Apa yang terjadi? Kenapa kau pulang jalan kaki?" Pha bertanya khawatir dan menebak. "Motormu mogok?"

Singto mengangguk ringan tidak bersemangat.

"Kenapa kau tidak menelpon agar ku jemput?"

"Ponselku lowbat..." jawabnya asal.

"Kau yakin?" Pha memicingkan matanya sambil mengamatinya dengan curiga. Ekspresi pria itu tidak seperti biasanya, sepertinya ada yang mengganggu pikirannya.

"Kenapa kau bisa kemari? Tokomu tidak sibuk?"

Pha menghela nafas ringan, memikirkan beberapa hari ini ia melakukan interview, mengedit pembukuan, membuat laporan penjualan dan pajak, menyiapkan bonus, gaji dan reward untuk karyawannya, menghubungi para produsen bahan makanan, dll.

Ia bahkan hanya tidur tiga sampai empat jam sehari, dan kadang sampai lupa makan. Namun ia tidak pernah absen mengirim text dan menelpon Singto menanyakan kabar kekasihnya.

Pha lalu meraih tangan Singto, menggenggamnya erat dan berkata. "Maaf, beberapa hari ini aku tidak punya waktu untukmu, apa kau merindukanku?"

Pha mengecup tangan pria itu lembut.

Singto teringat ucapan ibu Pha yang memberitahunya bahwa Pha akan ke Korea bulan depan, emosi Singto mulai bergejolak memikirkannya, ia ingin menanyakan hal tersebut pada Pha, namun ia tidak ingin bertengkar karena hal itu.

Meskipun pada akhirnya mereka harus berpisah, Singto ingin mempertahankan hubungan mereka hingga detik terakhir.

"Kau pasti belum makan, ayo masuk ke mobil..." ajak Pha. "Setelah itu ayo ke karaoke, kita sudah lama tidak bernyanyi!"

Singto mengangguk dan berjalan masuk ke mobil.

Setelah makan Singto menyalakan ponselnya dan melihat 29 kali miscall dari Pha dan 2 chat dari LINE.

"Ma-maaf...aku tidak dengar ada telepon masuk..." Singto merasa bersalah telah berbohong.

"Tidak apa-apa, yang penting kau pulang dengan selamat! Mulai besok aku akan mengantarmu ke kantor!"

Singto mengangguk sambil membaca LINE nya, satu dari Pha dan satu lagi dari Fon setengah jam yang lalu.

Fon : P'Sing, kau harus menolongku! Aku ada di Night Club XXXX.

Ekspresi Singto berubah seketika dan meminta Pha untuk mengubah tujuan ke alamat Nightclub yang disebutkan oleh Fon di LINE. Pha merasa curiga namun ia tidak menanyakan apapun dan menuruti permintaan pria itu.

Setibanya di Nightclub, Singto mencoba menelpon Fon untuk menanyakan posisinya, namun gadis itu tidak mengangkat telepon.

Singto pun menunjukkan pada Pha chat LINE dari Fon, sebelum keluar dari mobil dan melihat-lihat sekitar Nightclub sementara Pha pergi mencari tempat parkir.

Banyak tamu yang keluar masuk dari dalam nightclub, beberapa dari mereka mabuk sambil memeluk wanita. Beberapa wanita berpakaian seksi mendekatinya dan memberikan selebaran brosur padanya.

Tiba-tiba mata Singto menangkap sosok Fon yang berjalan sempoyongan sambil di papah oleh seorang pria, gadis itu tampak mabuk dan berusaha melepaskan diri dari pelukan pria itu. Namun pria itu malah mempererat pelukannya dan mencoba menciumnya, dan tanpa sadar Fon langsung menamparnya.

(IND - ENG) - Lovely, New Year Gift (END)Where stories live. Discover now