(IND) Chapter Twenty One - Surprised Wedding

726 94 63
                                    


Sejak saat itu Rene selalu memperhatikan interaksi Pha dan Singto dari kejauhan, di saat tidak orang, mereka akan saling menggoda dan mengobrol mesra, kadang Pha bahkan mencoba mencuri ciumannya. Dada Rene terasa sesak, ia berusaha menjaga emosinya dan memaksa dirinya untuk menerima kenyataan di depan matanya sambil berusaha bersikap normal.

Pha berdiri dekat dengan Singto kemudian diam – diam memasukkan tangannya ke saku pria itu dari belakang dan menyentuh bokongnya, membuat Singto melompat kaget seketika.

Rene tidak melewatkan adegan itu, tiba-tiba seseorang datang dan mengagetkannya.

"Jika boleh tau, apa hubunganmu dengan N'Pha?" kakak laki-laki Singto membuka percakapan.

Gadis itu menarik napas panjang sebelum menjawabnya dengan ketus. "Apakah kami terlihat seperti punya hubungan?"

"Maaf..." Yung menelan ludah dan melanjutkan. "Lalu dengan Singto?"

Rene memelototinya segera. "Apakah kau sedang mencoba keberuntunganmu padaku?" Rene bertanya to the point.

"Huh?! Aku..." Yung kaget dan hampir menjatuhkan minuman di tangannya. "Apakah aku terlihat memilki maksud seperti itu? Haha..." dia tertawa canggung.

"Aku tidak ada hubungannya dengan mereka, mereka saling memiliki satu sama lain di dunia mereka, jadi mana mungkin ada tempat untukku?" Gadis itu berkata dengan kesal.

"Apa katamu?" Seru Yung dan bingung, ia berusaha memproses kata-kata gadis itu. Rene segera menyadari kesalahannya dan buru-buru mengambil jus jeruk di tangan pria itu dan menghabiskannya dalam satu tegukan.

"Bisakah aku minta lagi?" ia segera mengalihkan perhatian Yung.

"Tentu saja, aku akan mengambilnya untukmu!" pria itu hendak mengambil gelas dari tangan Rene tetapi gadis itu menolak memberikannya.

"Ayo kita minum bersama di dalam rumah! Di luar sangat panas, aku tidak tahan!" uajr Rene.

Yung tersenyum lebar dan mempersilahkan gadis itu berjalan di depannya, Rene melirik sepasang sejoli itu sejenak sebelum memasuki rumah.

Malam itu hujan turun sangat deras disertai angin kencang, padahal tadi siang matahari sangat terik. Jane dan seluruh anggota keluarga khawatir dengan tenda beserta seluruh isinya.

Resepsi pernikahan akan berlansung kurang dari 24 jam, mereka tidak mungkin mengundurnya karena undangan telah dibagi, dan catering sudah di pesan, semuanya sudah fix, namun cuaca berkata lain.

Jane berlari keluar diikuti oleh Rene, gadis itu berusaha menyelamatkan seluruh usaha dan kerja keras mereka sejak beberapa minggu yang lalu. Tidak lama seluruh anggota keluarga juga keluar untuk membantu mengangkat meja, memegang tenda, menyelamatkan dekorasi, peralatan audio, dll di tengah hujan deras.

Kondisi saat itu sangat kacau, seluruh tubuh dan rambut mereka basah kuyup, beberapa dekorasi diterbangkan oleh angin, dan tali pengikat tenda tampak terlepas dari tiang.

Pha menyadari ada yang tidak beres, saat melihat salah satu tiang miring dan Singto berada persis di bawahnya. Tidak lama, perkiraannya benar, tiang di dekat Singto roboh dan akan mengenai pria itu. Melihat itu Pha segera melesat untuk menyelamatkanya.

Ia memeluk tubuh Singto dan melompat ke samping untuk menghindari tiang, kain tenda pun jatuh menimpa mereka.

Sialnya, ujung kaki Singto terkilir saat jatuh, dan tertimpa tiang kedua yang turut jatuh, ia meringis kesakitan di dalam dekapan Pha.

Pha bisa merasakan tubuh Singto bergetar menahan sakit, ia seraya mendekapnya erat mencoba menenangkannya.

"Pha..." panggil Singto dengan suara bergetar.

(IND - ENG) - Lovely, New Year Gift (END)Where stories live. Discover now