ADT*6 {Nasi Goreng}

4.6K 191 1
                                    

"Kau boleh menginginkan, tapi jangan terlalu.
Kau boleh mengharapkan, tapi jangan berlebih.
Cintailah dia biasa-biasa saja.
Agar ketika patah, kau masih punya tenaga untuk tersenyum."

------------

Suara alarm disampingku membangunkanku dari alam mimpi.

"Hoam," Aku merenggangkan tubuhku dan melihat jam masih menunjukkan pukul empat pagi. "Gara-gara nangis jadi masih ngantuk."

Aku bangun dan berjalan menuju kamar mandi. Selesai mandi, aku menunaikan salat subuh dan membaca beberapa ayat Al-Quran. Kemudian bersiap diri untuk berangkat kuliah.

Hari ini ada mata pelajaran sastra di pukul tujuh. Dengan mata yang masih ingin terpejam, aku mengambil tas.

Aku berjalan turun ke lantai satu. Aku mengambil roti dan mengoleskan selai coklat diatasnya, lalu meneguk segelas susu hangat sampai habis.

"Bun, Anisa berangkat dulu ya. Assalamualaikum." Aku mencium tangan bunda dan berjalan keluar.

"Mau bareng nggak kak?" Tanya ayah yang sedang mengikat tali sepatunya di sofa.

"Nggak, Yah. Anisa mau naik angkot aja. Assalamualaikum." Aku kembali mencium tangan ayah.

Aku berjalan hingga depan perumahan lalu menaiki angkot. Tak lama kemudian, aku turun dan masuk ke dalam kelas.

"Assalamualaikum, Karin." Aku mengagetkan Karin yang sedang fokus membaca bukunya.

"Waalaikumsalam." Jawabnya tanpa menoleh sedikitpun.

"Serius banget deh. Baca apa sih?" Tanyaku penasaran.

"Baca buku ini." Ia memperlihatkan cover bukunya padaku.

Kulihat judulnya, 'Baekhyun is My Life'. Aku hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala melihat sahabatku ini.

"Dosen udah masuk tuh, tutup bukunya." Bisikku pada Karin.

Karin langsung menegakkan tubuhnya dan fokus melihat dosen itu. Oh iya aku belum bilang, aku kuliah jurusan sastra. Aku sudah masuk semester 6.

Selesai kelas ini, sudah tidak ada kelas lagi. Aku melihat jam menunjukkan pukul 11.50

"Karin, udah adzan nih. Salat nggak?" Tanyaku pada Karin yang masih membaca bukunya itu.

"Salat, ayo ayo." Jawab Karin.

Aku dan Karin segera menuju masjid yang berada di kampus ini.

Aku mengambil air wudhu dan memakai mukena, lalu melaksanakan salat. Setelah salam aku berdoa sebentar dan melipat mukena kemudian menyimpannya ditempat sebelumnya.

Saat sedang memakai sepatu, ada suara yang memanggilku.

"Anisa?" Tanya suara yang berasal dari belakangku.

Aku menengok dan mendapatkan Fatur yang sedang tersenyum ria padaku.

"Assalamualaikum." Kataku seraya berdiri.

"Waalaikumsalam." Jawabnya sambil tersengum. "Masih ada kelas nggak?"

"Nggak ada."

"Mau main?" Tanyanya, lagi.

"Nggak." Jawabku singkat. "Karin, udah? Ayo."

"Udah, ayo." Karin berdiri menghampiriku.

"Kita duluan ya." Kata Karin ke Fatur.

"Hey tunggu dulu! Aku mau ajak kamu makan bareng, aku mau nepatin janji aku yang kemarin." Teriak Fatur sambil berlari menyusulku dan Karin.

"Kapan-kapan aja." Kataku singkat.

Aku dan Dia Ta'aruf?!✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang