"Allah tau, bahwa kamu sedang mikirin dia, berkhayal tentang dia. Tenang aja, dia bakal aman kok. Selagi kamu bisa menjaga hubunganmu dengan Allah, maka Allah akan menjaganya untukmu."
----------
"Hmph."
"Jangan kayak gini, nanti kamu kehabisan napas loh," aku kesal saat melihat Karin yang menahan napasnya hanya untuk challenge semata.
Karin menggeleng.
Sudah lima menit Karin menahan napasnya.
Aku mengguncang-guncangkan tubuh Karin dengan kasar, "Napas ih! Aku marah kalau kamu nggak napas!"
Wajah Karin memerah.
"Hah ... hah ... hah ..." Karin menghembuskan napasnya langsung setelah kuguncang-guncangkan tubuhnya tadi.Aku menatap Karin.
"Kamu-- kenapa-- ganggu sih!" Kesal Karin dengan napas yang tidak beraturan.
"Kalau kamu kehabisan napas gimana?" Aku pun ikut kesal.
"Pokoknya jangan lakuin hal gila kayak tadi lagi. Aku nggak suka.""Aku cuma ikuti challenge yang lagi viral. Padahal tanggung tadi tuh, aku udah tahan napas lima menit lebih. Rekor untuk Karin!" Karin malah bertepuk tangan.
"Hal gila kayak gitu dibilang challenge? Sadar! Kalau kamu kehabisan napas terus meninggal gara-gara hal gila tadi, Allah nggak akan ampuni kamu. Aku nggak suka liat kamu kayak gitu! Tolong jangan lakuin hal kayak gitu lagi."
"Iya deh, maaf."
Mood-ku sedang tidak baik hari ini.
"Assalamualaikum," sapa seseorang dari samping kiriku.
"Waalaikumsalam."
"Mau pulang nggak?" Tanya orang itu.
"Ayo. Karin, aku pulang dulu ya. Nggak apa-apa kan aku duluan?" Aku menatap Karin yang sedang fokus pada layar ponselnya.
Karin tersenyum, "Ah, iya nggak apa-apa. Aku nanti pulang naik Ahjek."
"Ya udah, aku pulang ya. Assalamualaikum."
"Waalaikumsalam."
Aku dan orang itu berjalan ke arah parkiran. Orang itu mengambil motornya dan memberikan helm padaku. Yaa, orang itu adalah Fatur.
"Naik," suruh Fatur.
Aku langsung duduk di jok belakang. Memberikan jarak antara aku dan Fatur.
"Nggak pegangan? Nanti jatuh loh," kata Fatur, jahil.
"Nggak, makasih. Lain kali aja." Jawabku ketus.
"Sekarang aja."
"Nggak mau."
"Ya udah, kalau kamu jatuh jangan salahin aku. Salahin diri kamu yang nggak mau pegangan sama aku."
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku dan Dia Ta'aruf?!✔
Fiksi Umum[SELESAI✔] . . . Satu kata yang ada dibenakku sekarang, yaitu bingung. Aku bingung harus bagaimana. Kedua orang tuaku menjodohkanku dengan anak teman ayahku. Yaa, aku merupakan salah satu dari segelintir gadis yang 'dingin' terhadap lawan jenis, ja...