ADT*11 {Jangan Banyak-banyak}

3.8K 172 0
                                    

"Sikap nyebelin aku cuma aku tunjukin ke orang yang aku sayang aja loh, contohnya kamu." 

-Fatur-

-----------

Hari ini sedang libur. Yaa, karena hari ini adalah hari Minggu. Aku yang sedang duduk-duduk manis di sofa depan televisi terlonjak ketika mendengar deringan yang berasal dari ponselku.

Tring! Tring!

"Assalamualaikum, Nis." Salam Karin.

"Waalaikumsalam. Ada
apa, Rin?"

"Hari ini ada kajian di Masjid Ar-Rahman. Tau nggak ustadznya siapa? Coba tebak!"

"Kasih tau aja, aku lagi
males main tebak-
tebakan."

"Ih, kamu mah nggak seru."

"Biarin. Udah cepet kasih
tau siapa ustadznya?"

"Iya iya. Yang ngisi kajian disana itu Ustadz Hanan."

"Hanan Attaki?!"

"Yups! Mau ikut nggak? Mumpung belum telat nih, masih ada waktu dua jam lagi."

"Aku ikut! Tungguin, aku
siap-siap dulu."

"Iya, nanti mau janjian dimana?"

"Langsung di masjid nya
aja."

"Oke deh, aku juga mau siap-siap dulu. Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam."

Sekarang jam tujuh, masih ada waktu buat makan dulu.

Aku beranjak dari tempat yang kududuki, dan pergi ke meja makan untuk melahap makanan yang tadi belum kumakan.

"Loh, kakak? Kamu mau makan?" Suara tiba-tiba datang saat aku baru saja mengambil piring.

Aku menoleh, "Iya, Bun. Anisa lapar."

"Mau bunda hangatkan dulu makanannya?" Tawar bunda.

"Nggak usah, Bun." Kataku.
"Oh iya, Bun. Habis ini Anisa mau pergi ke kajian di Masjid Ar-Rahman."

"Sama siapa? Fatur ya?"

"Nggak, Bun. Anisa pergi sama Karin."

"Yahh, bunda kira bakal pergi sama Fatur."

Aku tersenyum mendengar bunda berkata seperti itu. Setelah makan, aku pergi ke kamar dan bersiap diri. Kemudian aku berpamitan pada bunda, dan berjalan mencari angkutan umum.

Kira-kira sepuluh menit dalam angkutan umum itu, aku turun dan berjalan sedikit agar bisa sampai ke masjid yang dituju.

"Anisa!" Teriak seseorang.

Aku mencari sumber suara itu. Aku melihat Karin dengan baju gamis birunya dan tersenyum manis ke arahku. Aku segera menghampirinya.

"Assalamualaikum." Sapaku.

"Waalaikumsalam, lama banget sih!" Teriaknya.

"Emang udah mulai?"

"Belum sih."

"Terus kenapa marah-marah?"

"Kan kalau kamu datangnya lebih awal kita bisa dapet tempat duduk yang paling depan, aku pengen liat Ustadz Hanan yang ganteng itu." Jelas Karin dengan wajah cemberut.

Aku dan Dia Ta'aruf?!✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang