Part 9.3

1.4K 96 1
                                    

Perjalanan ke Tondano di iringi nyanyian mengganggu Yoyo. Pria ini sepertinya terobsesi menjadi penyanyi, namun sama sekali tak dibekali dengan kemampuan walau sedikit saja. Dari lucu dan konyol lama-kelamaan menjadi menyiksa.
"Yo... Yo... Hentikan. Kita semua akan terbunuh disini kalo lo lanjut nyanyi lagi."
"Hah? Apa yang salah dengan suara gua? Come on, let me finish the song! Ok? Listen!"
"SURYO! DONT!" Seisi ruangan tersentak. Marco baru saja menyebut nama asli Yoyo. "Oh. God..."
Yang di panggil segera menunduk dengan wajah cemberut. Marco baru saja melakukan kesalahan. "Man, sorry! Gua nggak maksud..." Marco memeluk Yoyo. Yang lain hanya terbahak kecil.
"Udah, gimana kalau Nico yang nyanyi." Reno bersuara.
Nico membelalak kaget.
"Emang dia bisa nyanyi? Kalau suaranya beda tipis sama Yoyo ga usah deh. Telinga gua a SaaSerkenal, you all can trust me."
"REN!"
"Masa sih, Ren? Netha kayak nggak pernah dengar kamu nyanyi. Ayo dong nyanyi! Satu lagu aja!"
"Nyanyi... Nyanyi... Nyanyi... Nyanyi..." Reno memulai, lalu diikuti oleh semua yang lainnya.
Nico menatap kesal pada Reno yang ikut-ikutan mengoloknya. Selama ini selain Virgy hanya Reno yang pernah mendengar Nico bernyanyi.
"Ayolah Nic, sama kita-kita juga masa loryo langsung kita stop kok. Tenang aja!" Cetus Mar nggak mau sih. Tenang, kalau suara lo kayak si Suco yang langsung membuatnya mendapat jitakan dari Yoyo.
"Ok ok ok! Ini khusus untuk kalian. Siniin gitarnya."
"Aseeek..."
#
Close your eyes, make a wish
And blow out the candlelight
For tonight is just your night
We're gonna celebrate,
All through the night

Pour the wine, light the fire
Girl your wish is my command
I submit to your demands
I will do anything,
Girl you need only ask

I'll make love to you
Like you want me to
And I'll hold you tight
Baby all through the night
I'll make love to you
When you want me to
And I will not let go
Till you tell me to

Semuanya terpukau mendengar lantunan suara merdu Nico. Diiringi suara petikan gitar yang tak kalah indah, Nico menyanyikan lagu itu memberikan terapi relaksasi ke telinga teman-temannya. Refleks semuanya bertepuk tangan usai petikan terakhir Nico menutup lagu.
"I think I'm in love, nikah yuk Nic." Yoyo bersuara. Disela tepuk tangan.
"Hahaha, nggak usah Yo. Makasih."
Destinasi di Tondano yang ingin di kunjungi mereka adalah Danau Tondano yang menjadi ikon kota itu. Perjalanan kesana kemudian di iringi nyanyian - nyanyian merdu Nico. Ada dua hati yang kian terpaut lebih dalam dan lebih dalam lagi menikmati merdu suara sang pujaan hati. Tapi keduanya sama-sama terhalang hal besar yang membuat tak satu gerakpun dari mereka yang bisa dilakukan untuk mengungkapkannya.
.
.
.
.
.
Maaf kalau posting pendek-pendek, menyesuaikan plotnya 😋
Bagian di Tondano saya skip ya, sesuai penjelasan sebelumnya. It'll complete, SOON! Enjoy Buddys!

I Think I Love You, Buddy (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang