Fitting day. Sabian sedang menunggu Hera yang sedang mencoba gaunnya di fitting room. Mereka tidak cuma berdua di Wid's, tetapi keenam calon bridesmaid Hera juga ada di sana. Jadwal fitting untuk keluarga kedua belah pihak lusa.
Tirai terbuka, perhatian Sabian dan teman-teman Hera beralih ke arah Hera yang berdiri anggun dengan gaun putihnya. Bucket mawar putih ada di tangan Hera.
"Gimana?" tanya Hera melihat seisi ruangan terdiam.
"Gini aja lo udah super, Ra." puji Zara.
"Bi, fotoin kita sama Hera, dong." pinta Ratu tak tahu malu.
Sabian kembali dari lamunannya. Ia mengambil ponsel Ratu dan mengambil beberapa foto Hera dengan teman-temannya. Sabian sudah bertemu dengan teman-teman Hera sebelumnya, jadi mereka sudah tidak canggung.
"Thanks, Bi. Lo mau foto juga sama Hera?" tawar Nadia.
Sabian berdiri di samping Hera, "You look gorgeous." bisiknya.
"Thanks. You too." balas Hera melihat Sabian dengan tuxedo abu-abunya.
Kembali ke pertemuan Sabian pertama kali dengan teman-teman Hera. Awalnya canggung karena Sabian terlihat dingin.
"Jadi gue harus minta izin dulu sama kalian?" tanya Sabian pada akhirnya.
"Gue jadi inget waktu di Bali." celetuk Nadia yang langsung dihadiahi pelototan oleh Fanya.
"Ok, saya Sabian Pratama meminta izin kepada Fanya, Nadia, Zara, Ratu, Tara, dan Livia untuk menikahi temannya, Hera Anindhita." Sabian berbicara dengan nada formal.
"Wow, lo hafal nama kita semua?" tanya Tarra.
"Ya, akhirnya. Setelah selama perjalanan Hera marahin gue karena salah sebut terus." penjelasan Sabian mengundang tawa dan pukulan kecil dari Hera.
"Calon suami Hera asik juga, ya." celetuk Livia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Through The City
Short Story[COMPLETED] Hera Anindhita dengan segala kemandiriannya. Ia tak pernah mengerti rasanya berbagi kasih sayang, sampai seseorang menyadarkannya secara langsung. Di akhir, ia dihadapkan oleh pilihan yang sulit. Sabian Pratama dengan karisma yang digila...