Inggris menjadi tujuan pertama Sabian dan Hera berbulan madu. Hera terlihat sangat girang di mata Sabian. Perempuan itu sangat senang.
"Bi, fotoin aku, dong!" pinta Hera saat Sabian malah sibuk dengan kameranya mengambil foto objek yang bisa ia abadikan.
Sabian pun mengarahkan kameranha ke arah Hera. Sabian tersenyum melihat hasil bidikkannya. Sebenarnya, Sabian membuat dokumenter untuk perjalanan mereka.
Hera yang terlihat sangat bersemangat, menyusuri kota itu. Sabian membiarkan perempuan itu berjalan duluan. Ia cukup mengawasinya sambil mengambil beberapa gambar.
Sampai di hotel, Hera membiarkan Sabian memakai kamar mandi terlebih dahulu. Dirinya mengedit beberapa foto untuk diunggah ke instagram, walaupun yang akan ia unggah hanya satu.
Setelah Sabian, giliran Hera yang membersihkan tubuhnya. Keluar dari kamar mandi, Hera hanya memakai jubah mandi. Hera hanya tersenyum masam saat membuka kopernya. Yang ia temukan hanyalah pakaian kurang bahan berbahan satin dan renda, alias lingerie dan beberapa baju pergi yang sangat tidak mungkin ia pakai untuk tidur.
Akhirnya Hera mengambil two pieces lingerie berbahan satin berwarna soft pink dan memakainya di kamar mandi. Karena pada nyatanya pakaian itu sama sekali tidak membantu, Hera tetap memakai jubah mandinya. Hera mencari Sabian yang ternyata ada di balkon.
Hera menerik ujung kaus Sabian, "Bi..."
Sabian berbalik sambil tetap memegang kameranya.
"Aku pinjem kaus kamu boleh, ya?" tanya Hera gugup.
"W-why?" tanya Sabian heran.
"You can take look what is on my bag. Kayaknya Nadia nuker isinya, soalnya kemarin dia bantu aku beresin koper aku." ajak Hera melihat isi kopernya.
"Wow!" respon Sabian, "Just take one of my t-shirt, Ra."
Hera mengambil kaus putih milik Sabian. Hera membuka jubah bajunya dan langsung memakai kaus Sabian yang tentunya kebesaran di tubuhnya. Sabian diam saat melihat pakaian yang sekarang ditutupi dengan kausnya.
"Fuck, Ra." geram Sabian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Through The City
Short Story[COMPLETED] Hera Anindhita dengan segala kemandiriannya. Ia tak pernah mengerti rasanya berbagi kasih sayang, sampai seseorang menyadarkannya secara langsung. Di akhir, ia dihadapkan oleh pilihan yang sulit. Sabian Pratama dengan karisma yang digila...