Hari Kamis itu pula Hera izin karena merasa tidak enak badan. Sabian mengecup kening Hera yang berbaring di kasurnya pagi itu. Hera tidak kedatangan bulan yang seharusnya sejak dua minggu datang. Testpack yang Hera beli pun menampakkan dua garis.
Dengan wajah pucatnya, Hera pergi ke rumah sakit dimana Ghina, temannya itu praktik. Hasil tes itu langsung keluar dan Ghina memberinya selamat. Ghina berpesan supaya Hera mendapatkan nurtisi yang cukup.
Hera menunggu Sabian sampai di rumah. Pukul tujuh, suara ketukan pintu terdengar dilanjut kehadiran Sabian di ruang tengah. Hera menyambut kepulangan Sabian. Hera ingin merasakan hal ini setiap hari. Dimana Sabian menganggap dirinya adalah rumah.
Wajah Sabian terlihat lelah hari itu. Sabian meregangkan tubuhnya di sofa. Sementara Hera dengan jantungnya yang bertalu-talu menawarkan teh.
Hera kembali dari dapur dengan teh di tangannya, "Kamu keliatan capek. Ada apa di kantor?"
"Lighting di Mitra ada yang jatuh. Untungnya ga ada korban." jawab Sabian kemudian menyeruput tehnya dan ia taruh di atas meja.
"Bi..." Hera mengeluarkan testpack dari saku sweatpantsnya.
Apapun ekspresi Sabian yang baru saja ia perlihatkan, membuat Hera takjub. Lelah dari wajah lelaki itu langsung hilang. Sabian tak bisa berkata-kata. Hanya pelukan erat yang Hera terima. Air mata haru luruh dari netra Hera.
"Thank you so much, Ra." ucap Sabian lirih.
Melepas pelukan, Hera melihat wajah suaminya itu basah.
"Aku bakal jadi ayah, Ra? It feels so amazing. Aku ga ngira kalo rasanya sehebat ini." tanya Sabian masih menatap netra milik Hera.
"Dan aku bakal jadi Bunda, Bi." Hera tersenyum bahagia.
Hera selalu bersyukur dengan apa yang ia dapatkan. Ia selalu berjuang untuk apa yang ia ingin capai. Dan Hera pantas mendapatkan kebahagiaan.
Tamat.
Guys, tell me what do you think about this story?
KAMU SEDANG MEMBACA
Through The City
Short Story[COMPLETED] Hera Anindhita dengan segala kemandiriannya. Ia tak pernah mengerti rasanya berbagi kasih sayang, sampai seseorang menyadarkannya secara langsung. Di akhir, ia dihadapkan oleh pilihan yang sulit. Sabian Pratama dengan karisma yang digila...