Hari ini Hyejin akan bertemu dengan Chaerin. Setelah tiga hari sejak showcase, ia kembali bertemu dengan Chaerin karena sahabatnya itu hendak mengenalkan anak keduanya. Hyejin datang sendiri karena Chuni sedang mengurusi pekerjannya dan Jungkook bersekolah.
Hyejin memasuki sebuah cafe. Dimana mereka akan bertemu. Pandangannya menyusuri cafe, mencoba mencari keberadaan Chaerin.
"Hyejin-ah!!"
Suara bernada tinggi dan seorang yeoja yang melambai heboh membuat Hyejin mengembangkan senyumannya. Ia berjalan menghampiri Chaerin.
"Sudah lama menunggu, Chaerin-ah?" Hyejin mendudukkan dirinya di kursi dekat Chaerin.
"Aniya. Kukira kau tak datang karena kesibukanmu sangat tiba-tiba."
"Aku akan meluangkan waktu jika kau yang meminta. Jadi, kau kesini sediri?" Hyejin mengangkat sebelah alisnya.
"Aniya. Aku sudah berniat untuk mengenalkanmu pada anak bungsuku. Tidak mungkin jika aku datang sendirian."
"Lalu dimana si bungsu? Waktu itu kau bilang kedua anakmu sangat berbeda."
"Mereka sangat berbeda, Hyejin-ah. Kau akan terkejut jika bertemu nanti."
"Aku tak sabar ingin bertemu dengan anakmu, Chaerin-ah."
"Sabarlah sedikit, Hyejin-ah. Sebentar lagi dia akan datang."
Chaerin terlihat celingukan. Mencari keberadaan anaknya.
"Ah, itu dia! Dia bersama dengan temannya. Kau akan lihat perbedaan anak bungsuku disini. Lihatlah, Hyejin-ah."
Hyejin menolehkan kepalanya kearah yang di tunjukkan oleh Chaerin. Ia melihat dua namja memakai baju casual. Style sangat anak muda sekali. Dua namja itu tengah berada di panggung cafe. Detik berikutnya, Hyejin dibuat terkejut dengan dua namja itu. Mereka melakukan break dance yang sangat mengagumkan. Banyak pengunjung cafe yang dibuat kagum oleh dua namja itu.
"Kyaaa!! Jiminie!! Eomma neomu saranghae!"
Jangan bertanya itu siapa. Sudah jelas jika itu suara Chaerin. Sepertinya tengah menjelma menjadi fans anaknya sendiri. Hyejin hanya menggeleng melihat tingkah sahabatnya itu.
"Kau melihatnya, Hyejin-ah. Kau melihatnya, kan? Bukankah uri Jiminie sangat menggemaskan? Kyyaa!! Aku tak bisa menahannya. Dia sangat menggemaskan." Ingatkan Chaerin jika dirinya tengah mengidolakan anaknya sendiri.
"Anakmu sangat luar biasa, Chaerin-ah. Dia menari sangat bagus. Aku sampai kagum melihatnya tadi." Hyejin menatap Chaerin dengan tatapan kagum. Bagaimana bisa memiliki anak yang berdarah seni sangat kental? Bahkan Chaerin dan Jiyoung sendiri tak memiliki jiwa seni sama sekali.
"Eomma."
Chaerin dan Hyejin menoleh bersamaan. Terlihat sosok namja berdiri mengulas senyum hingga membuat eyesmile terbentuk.
"Aigoo, uri adeul. Eomma merindukanmu, sayang." Chaerin memeluk anaknya itu dengan erat.
"Eomma banyak orang disini. Lagi pula setiap hari kita bertemu, eomma." ucap namja itu menatap Chaerin dengan pandangan polosnya. Chaerin kembali dibuat gemas dengan tingkah anaknya.
"Annyeonghaseyo, Chaerin imo. Bagaimana kabar imo?" sapa seorang namja dengan senyum lebar layaknya seekor kuda.
"Ah, Seokie. Imo sangat baik. Bagaimana kabarmu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Stop it, Jebal [END]
FanfictionSiapa yang tak ingin menjadi anak yang di banggakan oleh kedua orang tuanya? Semua pasti menginginkan itu. Termasuk diriku. Hay, namaku Jeon Jungkook. Murid kelas satu SMA yang ingin membahagiakan kedua orang tuaku. Aku berusaha sebaik mungkin untuk...