Maaf gaes. Rei gk bsa up mlem ini. Dan rei jga gk bsa lanjut lgi. Sperti yg di judul, not the first. Karena ini emang bkan yg pertama kalinya. So, maafin rei ya. Gk bsa up hri ini. Maaf bwt kalian yg udh nunggu lama.
Iya, rei gk bisa lanjutin cerita ini buat sementara waktu. Soalnya, rei lagi bingung. Rei gk tau harus gimana. Jadi maaf, kalo update an ini bukan chapter yg kalian tunggu. Cuma bacotan rei doang. Maaf.
Maaf skali lagi.
Maaf rei boongin. Ehehehe.. 😂😂😂😂
Cus ke cerita aja. Ehe.Besok adalah hari pelaksanaan olimpiade sains. Jungkook terlihat masih terbaring di atas tempat tidurnya. Sudah hampir dua hari Jungkook tak berangkat sekolah. Kondisi terakhirnya adalah Jungkook jatuh pingsan setelah belajar dengan keras.
Sungjin dan Taehyung terlihat sangat cemas saat itu. Tapi dokter yang memeriksa Jungkook di rumah saat itu mengatakan jika Jungkook hanya kelelahan. Setelahnya Jungkook hanya di beri vitamin dan diminta agar menjaga kondisinya.
Begitulah Jungkook berakhir di tempat tidurnya selama dua hari. Bukan Jungkook namanya kalau hanya berdiam diri di kamarnya meski kondisinya sedang butuh istirahat yang banyak. Ia selalu belajar dan terus belajar. Bahkan ketika Sungjin datang ke kamarnya, Jungkook akan berpura-pura beristirahat. Ia tak ingin membuat Sungjin mencemaskannya.
"Sudah merasa baikkan, Kookie?"
Saat ini Sungjin tengah berada di kamar Jungkook. Melihat kondisi adiknya itu.
"Ne, hyung. Aku sudah jauh lebih baik."
"Jinjjayo?"
"Ne, hyung. Jinjjaro."
"Syukurlah. Kau jangan terlalu memforsir tenagamu. Ingat kondisi kesehatanmu."
Jungkook mengangguk. Sungjin tak bisa tersenyum melihat Jungkook. Ia sangat menyayangi adiknya ini. Tak tega jika ia harus melihat Jungkook jatuh sakit seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stop it, Jebal [END]
Hayran KurguSiapa yang tak ingin menjadi anak yang di banggakan oleh kedua orang tuanya? Semua pasti menginginkan itu. Termasuk diriku. Hay, namaku Jeon Jungkook. Murid kelas satu SMA yang ingin membahagiakan kedua orang tuaku. Aku berusaha sebaik mungkin untuk...