24. 다시? (Again?)

3.1K 391 253
                                    

Hay gaes. Rei up nih. Kaget?? Gak ya?? Ya udah.























































Hari ini, Jungkook harus menghadapi ujian semester pertama. Belajarnya tak bisa maksimal karena harus mengurus berkas untuk pekan olahraga selesai ujian ini. Tapi Jungkook selalu berusaha melakukan dengan sebaik-baiknya. Nilainya tak boleh sampai turun. Jika sampai turun, Hyejin pasti akan kecewa. Dan Jungkook tak mau itu terjadi. Ia tak ingin mengecewakan kedua orang tuanya.

Karena pekan olahraga di adakan selesai ujian, Jungkook harus bekerja dua kali. Setiap selesai ujian, ia harus pergi ke ruang osis. Melakukan rapat dan pengecekan semua persiapan. Perlengkapan untuk pekan olahraga yang rusak dan hilang beberapa waktu yang lalu, sudah di ganti yang baru oleh Jungkook.

"Uijangnim, lapangan outdoor dan indoor sudah siap semuanya."

"Bagus. Lakukan pengecekan perlengkapannya. Aku lihat kemarin papan skor ada yang rusak."

"Ne, uijangnim!"

Kini Jungkook tengah melakukan pemeriksaan menyeluruh. Pekan olahraga tinggal sebentar lagi. Dan sebagai ketua osis, Jungkook tak bisa hanya berdiam diri. Meski semua persiapan sudah matang. Tapi Jungkook akan melakukan pengecekan dengan teliti. Ia tak ingin terjadi kendala dalam pekan olahraga itu.

"Soonyoung-ssi." panggil Jungkook pada namja yang terlihat sibuk menulis sesuatu di buku besar.

"Ne, uijangnim?" Soonyoung segera menghadap Jungkook bersama dengan buku besar di tangannya.

"Bagaimana daftar perwakilan kelas yang mengikuti pekan olahraga?"

"Ada beberapa yang sudah lengkap, uijangnim. Dan yang lainnya masih ada yang kurang karena bingung menentukannya."

"Tolong percepatlah. Usahkan Sabtu nanti sudah lengkap semua."

"Ne, uijangnim."

Soonyoung segera melaksanakan apa yang di perintahkan Jungkook. Jungkook kembali memeriksa daftar di buku yang ia bawa. Banyak yang harus ia periksa ulang.

"Uijangnim! Seokmin-ssi terluka!"

"Mwo?!" Jungkook terkejut dengan perkataan salah satu bawahannya. "Dimana dia sekarang?"

"Ada di lapangan indoor. Dia terluka karena membenarkan papan skornya, uijangnim."

Jungkook segera berlari menuju lapangan indoor. Ia melihat beberapa penggurus osis berada disana. Tanpa pikir panjang, Jungkook segera menembus kerumunan untuk melihat kondisi Seokmin.

"Kenapa kau ada disini? Tidak seharusnya kau mengurus hal ini, Seokmin-ssi." ucap Jungkook yang melihat tangan Seokmin berdarah. Sepertinya terkena sesuatu yang tajam dari papan skor itu.

"Jwisonghamnida, uijangnim. Aku hanya ingin membantu." ucap Seokmin di sela-sela rasa sakitnya.

"Kau bagian kedisplinan, Seokmin-ssi. Bagaimana kalau ada murid yang melanggar peraturan di luar sana." ucap Jungkook sambil membelit luka di tangan Seokmin dengan kain.

"Sekarang pergi ke uks. Biarkan aku yang mengurus ini." Jungkook membantu Seokmin berdiri. Ia tak tega melihat Seokmin kesakitan seperti ini.

"Jwisonghamnida, uijangnim. Aku menyusahkanmu."

"Tak usah pikirkan itu. Sudah tugasku sebagai ketua. Sekarang pergilah ke uks. Yang lainnya, kembali ke tugas kalian masing-masing."

Semua membubarkan diri. Seokmin di bantu temannya berjalan ke uks. Jungkook melihat papan skor yang ada di sana.

Stop it, Jebal [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang