Theatrical dance akan diadakan di penghujung bulan. Masih ada tiga minggu lagi. Jungkook terus berlatih dance dengan Jimin dan Hoseok. Selesai kursus, ia akan pergi ke agensi Yoongi unuk berlatih. Bersama dengan Jimin dan juga Hoseok tentunya.
"Bagaimana koreonya? Masih ada yang sulit?" tanya Jimin setelah menyelesaikan koreo miliknya.
"Lumayan. Meski bukan keahlianku melakukan dance kontemporer, aku bisa mengimbanginya." jawab Hoseok sambil mengusap keringatnya.
"Bagaimana denganmu, Jungkook-ah?" Jimin menoleh kearah Jungkook yang tengah menyandarkan punggungnya di dinding.
"Koreonya tidak sulit. Hanya saja aku belum bisa menyatukan perasaanku dengan musik dan gerakannya." ucap Jungkook dengan wajah seriusnya.
"Uuu~~" sorakan kagum di lontarkan oleh Jimin dan Hoseok.
"Profesional memang berbeda." Jimin menambahi dengan senyuman lebarnya.
"Gerakan apapun tak akan sulit." Hoseok menimpali perkataan Jimin.
"Mwoya, hyungdeul? Aku tak sehebat itu. Bahkan kalian lebih hebat dariku." sangkal Jungkook dengan wajah malunya.
Mereka tertawa melihat Jungkook yang malu. Aksi menggoda Jungkook sukses dengan si empunya yang malu sendiri.
"Kajja! Kita lanjut ke koreoku. Mungkin akan banyak popping." ucap Hoseok.
Ketiganya mulai berdiri. Bersiap untuk kembali berlatih. Hoseok mulai mengajarkan step by step untuk koreonya. Jimin dan Jungkook mulai mengikuti dengan serius.
.
.
.
Cklek..
Pukul dua dini hari, Jungkook sampai di rumahnya. Awalnya ia menolak untuk pulang. Dan bermaksud menginap di dance room. Tapi, Hoseok kembali memberikan wejangan pada Jungkook. Membuat namja kelinci itu menurut dan pulang ke rumahnya.
Sekarang Jungkook sedang duduk diam di atas tempat tidurnya. Ia baru saja berganti pakaian. Karena sangat lelah, Jungkook memilih untuk tak mandi. Jujur saja, badannya sangat lengket sekarang.
"Hahh.. pertunjukan dancenya masih cukup lama. Jimin hyung dan Hoseok hyung sudah membuat koreografi." Jungkook membaringkan tubuhnya di atas tempat tidurnya. Menatap langit-langit kamarnya yang sudah lama tak dilihatnya.
"Apa aku harus membuat koreo juga? Tapi apa aku bisa?" gumam Jungkook.
Jungkook bangkit dan kembali duduk di tempat tidurnya. Menatap pantulan dirinya dari cermin kamarnya. Wajahnya terlihat sedikit menirus. Kantung mata sedikit terlihat. Mungkin Jungkook harus menebalkan make up untuk menutupinya.
"Kau mengerikan, Jeon Jungkook." gumam Jungkook tanpa mengalihkan pandangannya dari cermin.
"Kau akan tambah mengerikan jika tak memberikan sentuhan apapun pada pertunjukkan dance itu. Baiklah, aku akan membuat koreo dan memperlihatkan pada hyungdeul besok."
Jungkook beranjak dari posisinya. Mengambil ponselnya dan keluar dari kamarnya. Berjalan menuruni tangga menuju lantai utama. Sepi. Rumahnya sangat sepi sekarang. Ya, mengingat waktu sudah memasuki dini hari.
"Deoryeonim?"
Jungkook meloncat ke atas single sofa dengan cepat. Ia sangat terkejut ketika mendengar suara yang memanggilnya.
"Song ahjumma! Kau mengejutkanku!" ucap Jungkook dengan wajah kesalnya. Ia sangat terkejut dengan panggilan tiba-tiba Jihyo.
"Jwisonghamnida, deoryeonim. Saya tidak bermaksud seperti itu." Jihyo merasa bersalah telah mengejutkan tuan mudanya. Tapi ia tak bisa menahan tawanya melihat reaksi Jungkook ketika terkejut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stop it, Jebal [END]
FanfictionSiapa yang tak ingin menjadi anak yang di banggakan oleh kedua orang tuanya? Semua pasti menginginkan itu. Termasuk diriku. Hay, namaku Jeon Jungkook. Murid kelas satu SMA yang ingin membahagiakan kedua orang tuaku. Aku berusaha sebaik mungkin untuk...