Ting!
Ting!
Suara dentingan mangkok nasi yang beradu dengan sumpit alumunium terdengar. Bersumber di ruang makan dalam rumah yang besar dan mewah itu. Terlihat keluarga kecil yang tengah menikmati waktu sarapan mereka disana.
Jeon Chuni, sang kepala rumah tangga, terlihat hikmad menikmati sarapannya. Dengan setelan jas yang sudah rapi di tubuh atletisnya meski umurnya sudah tak bisa di bilang muda. Sang istri, Jeon Hyejin, juga terlihat sudah rapi dengan dress selutut tanpa lengannya yang berwarna peach itu. Menempel pas di tubuh langsingnya. Terlihat sangat cantik dan elegan di saat yang bersamaan.
Dan satu lagi. Anak bungsu mereka, Jeon Jungkook. Namja tampan itu terlihat semakin tampan dengan seragam sekolah menengah atas yang di kenakannya. Ia baru saja masuk ke sekolah menengah atas tahun ini. Seharusnya Jungkook masih mengenakan seragam junior high school dan mengikuti berbagai macam acara untuk murid baru di senior high school. Termasuk acara pengenalan lingkungan sekolah. Tapi itu tak terjadi, karena Hyejin melarangnya.
"Kau tak perlu mengikuti acara bodoh itu, Jungkook-ah. Acara bodoh itu tak akan mendidikmu menjadi lebih baik. Hanya akan membuat mental tertekan karena kegiatan yang tak mendidik sama sekali." Itu yang dikatakan Hyejin kepada Jungkook. Bahkan Hyejin sudah memberi tau kepada pihak sekolah mengenai ketidak sejutuannya jika anaknya mengikuti masa pengenalan di sekolah. Meski pihak sekolah sudah menyakinkan jika acara masa pengenalan di sekolah mereka sama sekali tak berbau penyiksaan pada para murid baru, tapi tetap saja. Jika seorang Jeon Hyejin sudah berkata tidak, maka akan tetap tidak meski sudah memberikan alasan sebagus apapun. Jungkook, sebagai anak, hanya bisa menuruti eommanya. Jika itu yang diinginkan Hyejin, maka Jungkook akan melakukannya.
Ada satu lagi anggota keluarga mereka. Anak sulung di keluarga Jeon, yang berarti kakak dari Jungkook. Jeon Sungjin. Namja yang memiliki senyum manis sama seperti Jungkook itu tak terlihat di sana. Sungjin tengah menempuh pendidikan lanjutannya di Inggris. Untuk itu, namja yang sering dipanggil Sungie hyung oleh Jungkook itu, tak terlihat berkumpul dengan keluarganya.
"Ada meeting dengan kolega dari Australia. Appa harus berangkat sekarang." Chuni menyudahi acara makannya. Ia melihat jam Rolex berlapis emas yang melingkar di tangannya sudah menunjukkan pukul 07.15. Lima belas menit lagi, ia ada rapat dengan kolega pentingnya dari luar negeri.
"Eomma juga harus berangkat ke butik. Ada pesanan gaun yang harus di selesaikan segera. Kau bisa berangkat ke sekolahmu setelah selesai sarapan, Jungkook-ah. Eomma sudah memberitau Kang ahjussi untuk mengantarmu." ucap Hyejin sambil berdiri menyusul suaminya. Membenarkan dasi Chuni dan merapikan jas yang di pakai suaminya.
"Gomawo, yeobeo." ucap Chani sambil memberi kecupan ringan dibibir istrinya. Hyejin membalas dengan memberikan senyum lebarnya. Sudah menjadi kebiasaan pasangan pasutri itu sejak awal menikah. Sampai sekarang, sampai mereka memiliki dua orang anak yang sudah besar, mereka tetap melakukan kebiasaan mereka.
"Aku berangkat dulu, sayang. Appa berangkat dulu, Jungkook-ah. Ingat, jangan telat berangkat ke sekolahnya. Araseo?"
"Ne, appa." Jungkook mengulas senyumnya. Ia sudah menghentikan acara sarapannya dan berdiri mengikuti kedua orang tuanya. Ia harus menjaga sopan santunnya.
"Eomma juga berangkat dulu, Jungkook-ah. Jangan sampai terlambat dan jangan ikut acara bodoh dan konyol disekolah. Eomma sudah meminta pada Lee Junki-ssi untuk mengawasimu di sekolah. Jadi jangan coba-coba untuk mengikuti acara bodoh itu. Araseo?"
"Ne, eomma. Aku akan melakukan apa yang eomma minta."
"Geurae. Eomma harus pergi."
KAMU SEDANG MEMBACA
Stop it, Jebal [END]
FanfictionSiapa yang tak ingin menjadi anak yang di banggakan oleh kedua orang tuanya? Semua pasti menginginkan itu. Termasuk diriku. Hay, namaku Jeon Jungkook. Murid kelas satu SMA yang ingin membahagiakan kedua orang tuaku. Aku berusaha sebaik mungkin untuk...