Tap..
Tap..
Tap..
Suara langkah kaki terdengar di rumah besar itu. Terlihat seorang namja dengan seragam sekolahnya. Jungkook berjalan menuju ruang makan. Dimana sarapan sudah tertata rapi disana.
Jungkook melihat makanan yang di tata tak terlalu banyak. Teokbeoki selalu ada disana. Jungkook mengambil tempat di salah satu kursi. Ia tau sarapan kali ini ia akan sendiri. Seperti sebelum-sebelumnya. Dan Jungkook sudah sangat terbiasa dengan ini semua.
Kriett..
Jungkook mendongak dan melihat Taehyung duduk di kursi depannya.
"Morning, Jeon." sapa Taehyung dengan tatapan dinginnya. Sejak kemarin Taehyung tak pernah menampakkan ekspresi lain selain wajah datar dengan tatapan dingin itu.
"Annyeong, Taehyung-ssi." balas Jungkook dengan menganggukkan kepalanya sekilas.
"Bersiap kesekolah?" tanya Taehyung. Tangannya mengambil sumpit dan menyuapkan kimbab ke mulutnya.
"Ne." Jungkook mengambil teokbeoki dan memakannya.
"Kudengar, kau menjadi ketua osis di sekolahmu."
"Ne."
"Apakah tidak sibuk? Bagaimana pelajaranmu? Aku yakin, kau pasti kewalahan dengan itu semua." ucap Taehyung dengan senyuman miringnya.
"Aku memang sibuk. Tapi aku bisa menangani pelajaranku dengan baik." Jungkook hanya memakan teokbeoki miliknya. Ia tak menyentuh makanan lainnya.
"Geuraeyo? Kurasa tak akan semaksimal yang kau pikirkan. Bahkan untuk mendapatkan prestasi. Pasti sangat sulit." gumam Taehyung dengan senyuman sinisnya. Jungkook menjadi tak selera makan mendengar perkataan Taehyung.
"Aku selesai. Aku akan berangkat sekarang. Permisi, Taehyung-ssi." Jungkook beranjak dari duduknya. Ia berjalan meninggalkan Taehyung di meja makan.
"Mungkin kau perlu membiasakan diri memanggilku dengan panggilan hyung, adik kecil."
Jungkook menghantikan langkahnya ketika mendengar perkataan Taehyung. Terdengar sinis dan penuh nada meremehkan.
"Ah, dan juga. Belajar dengan baik, agar kau bisa memberikan prestasi untuk Hyejin imo. Oh atau kau hanya memberikan catatan raport merahmu nantinya, adik kecil?"
Taehyung tersenyum miring. Tersirat nada meremehkan dan kesombongan yang jelas di setiap perkataannya. Jungkook hanya berdiri di tempatnya. Tak berniat membalas perkataan Taehyung. Namja kelinci itu berbalik menghadap Taehyung. Membuat namja itu mengangkat sebelah alisnya.
"Jika kau sudah selesai berbicara, aku pergi dulu.. Taetae hyung."
Jungkook membungkuk sekilas lalu berjalan pergi. Meninggalkan Taehyung yang terlihat mengepalkan tangannya. Ia tak suka dengan cara Jungkook memanggil dirinya. Tapi sedetik kemudian, senyum miring syarat akan kesombongan tercipta di wajah tampannya.
"Menarik. Kita lihat, seberapa jauh kau akan melangkah, Jeon Jungkook."
.
.
.
"Hoek!! Hoek!! Hoek!!"
Suara itu berasal dari toilet namja di sekolah. Namja yang tak lain adalah Jungkook, menyandarkan tubuhnya di washtafel. Wajah pucatnya terlihat sangat jelas. Sejak jam pelajaran pertama dimulai, Jungkook sudah merasa tak enak badan. Perutnya terasa penuh dan sekarang puncaknya. Ia memuntahkan semuanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stop it, Jebal [END]
FanfictionSiapa yang tak ingin menjadi anak yang di banggakan oleh kedua orang tuanya? Semua pasti menginginkan itu. Termasuk diriku. Hay, namaku Jeon Jungkook. Murid kelas satu SMA yang ingin membahagiakan kedua orang tuaku. Aku berusaha sebaik mungkin untuk...