Drrtt!! Drrtt!! Drrtt!!
Getaran benda pipih di atas meja itu, membuat pemilik kamar bergegas keluar dari kamar mandi. Dengan penampilan handuk melilit pinggangnya. Bahkan rambutnya masih basah karena belum sempat dikeringkan.
"Yeoboseyo, eomma."
"Sedang apa?"
"Aku baru saja selesai mandi, eomma."
"Eomma tak bisa bicara banyak. Chaerin mengatakan jika agensi Yoongi akan mengadakan showcase. Chaerin memintamu untuk tampil dengan Yoongi di acara itu."
"Tampil dengan Yoongi hyung? Tampil apa, eomma?"
"Bermain piano. Kau akan bermain two piano concour dengan Yoongi."
"P-piano, eomma? Tapi-"
"Jangan pernah mengatakan tapi, Jungkook-ah. Eomma ingin kau memiliki jiwa seni seperti Yoongi. Kau taukan, bagaimana permainan piano Yoongi bisa membuat eomma terhanyut?"
"Ne, eomma."
"Eomma ingin anak eomma yang memainkan alunan piano itu. Dan bisa membuat eomma rilex setiap saat. Eomma sudah mengirimkan apa yang kau perlukan ke rumah. Lakukan dengan baik untuk showcase itu. Araseo?"
"Ne, eomma. Aku akan melakukannya."
Jungkook kembali meletakkan ponselnya di atas meja. Helaan nafas panjang yang terkesan penuh beban itu keluar dari belah bibir Jungkook. Ia berjalan menuju lemarinya. Memakai seragamnya dan bersiap untuk ke sekolah hari ini.
Tok! Tok! Tok!
Jungkook menghentikan kegiatannya memasang dasi ketika mendengar pintu kamarnya di ketuk.
"Nugu?"
"Ini saya, deoryeonnim."
Jungkook menutup pintu lemarinya. Menyelesaikan memakai dasinya dan merapikan sedikit. Ia berjalan menuju pintu kamarnya setelah bersiap.
Cklek..
Jihyo berjalan mundur sedikit ketika Jungkook membukakan pintu.
"Ada apa, ahjumma?"
"Ada barang yang datang untuk anda, deoryeonnim."
"Barang untukku?" Jungkook mengernyitkan dahinya. Seingatnya, ia tak pernah memesan barang atau apapun.
"Ne. Petugas pengiriman barang masih menunggu dibawah, deoryeonnim."
"Araseo. Aku akan turun sekarang."
Jungkook menutup pintu kamarnya. Ia berjalan menuruni tangga diikuti dengan Jihyo. Di ambang pintu utama terlihat petugas pengiriman barang yang masih menunggunya.
"Annyeonghaseyo, ada kiriman barang untuk anda, Jungkook-ssi. Silahkan tanda tangan disini."
"Ah, ne."
Jungkook menandatangani tanda penerimaan barang itu dan mengembalikannya pada petugas pengiriman. Petugas pengiriman itu menerimanya dan memberikan perintah untuk menurunkan barang dari dalam truk. Jungkook bisa melihat sebuah grand piano berwarna hitam diangkat oleh beberapa petugas pengiriman.
Piano itu diletakkan di ruang tengah. Berada tepat di dekat jendela besar yang mengarah ke taman belakang. Jungkook mengucapkan terima kasih pada petugas pengiriman. Ia menatap grand piano itu ketika Jihyo mengantarkan petugas itu keluar.
"Saya baru tau, jika anda bermain piano, deoryeonnim." ucap Jihyo setelah kembali dari pintu depan.
"Eomma menyukai alunan piano. Jadi aku ingin memainkannya untuk eomma." Jungkook menatap grand piano itu dengan pandangan lesu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stop it, Jebal [END]
FanficSiapa yang tak ingin menjadi anak yang di banggakan oleh kedua orang tuanya? Semua pasti menginginkan itu. Termasuk diriku. Hay, namaku Jeon Jungkook. Murid kelas satu SMA yang ingin membahagiakan kedua orang tuaku. Aku berusaha sebaik mungkin untuk...