Jungkook berada di depan pintu kamar Hyeri, Hyeri memandang Jungkook dengan bingung. Kenapa tiba-tiba saja Jimin dan Jungkook muncul di hadapannya. Di saat dirinya sedang dilanda kebingungan.
"Ada apa Jungkook oppa?", tanya Hyeri dengan nada bingung.
"Aku hanya ingin bilang, apapun pilihanmu. Siapa pun dia, tidak akan pernah merubah perasaanku padamu. Kau akan tetap menjadi adik kecil yang sangat kusayangi. Dan aku mau kau tahu itu", Jungkook mengecup kening Hyeri dengan lembut.
Jungkook mendengar pembicaraan Hyeri dan Yoongi, dirinya berada tidak jauh dari Jimin. Hanya saja ia tidak langsung masuk karena masih memilah apa yang sebaiknya dia lakukan. Jujur saja, ingin rasanya bisa sejujur Yoongi pada Hyeri mengenai perasaannya. Tapi itu hanya akan membuat semua semakin rumit.
Akhirnya Jungkook memilih mundur dari persaingan, menutup rapat-rapat perasaannya. Dan memutuskan menjadi kakak yang baik untuk Hyeri.
Wajah Jimin melongo, tidak menyangka Jungkook akan berkata seperti itu. Jimin tahu perasaan Jungkook, karena adiknya itu mengakui sendiri tentang perasaannya pada Jimin saat ia sedang patah hati dengan Sana.
Hyeri terpana mendengar ucapan Jungkook. Kenapa kakaknya yang satu ini sangat lembut dan ucapan Jungkook hanya membuat Hyeri semakin sedih.
"Maafkan aku, Kookie oppa. Aku menghancurkan keluarga Kim. Karena aku semua jadi seperti ini", Hyeri mulai terisak.
"Andai saja aku tidak masuk ke kehidupan kalian..."
"Berhenti berkata seperti itu Chagi. Kau adalah hadiah paling indah yang pernah diberikan oleh Ayah dan Ibu. Kau adalah keluarga kami yang berharga. Berhenti menyalahkan dirimu", Jimin memeluk Hyeri. Jungkook pun mengusap punggung Hyeri.
Tangisan Hyeri semakin pecah mendengar ucapan Jimin. Kenapa mereka masih saja menyayangi dirinya yang telah membuat keadaan runyam begini.
Jimin bertanya dengan matanya kepada Jungkook, Jungkook hanya tersenyum. Ia tahu ini adalah yang terbaik.
-----
Hyeri memutuskan untuk tinggal terpisah untuk sementara waktu. Ia memberitahu Yoongi bahwa ia akan memikirkan baik-baik mengenai perasaannya sendiri dan memberihu Jin, Namjoon, Hoseok dan Taehyung bahwa ia ingin fokus dengan sekolah karena sebentar lagi ujian. Untuk Jimin dan Jungkook mereka tahu alasan sebenarnya dan mereka berdua mendukung keputusan Hyeri. Mereka tahu adiknya butuh waktu untuk menenangkan dirinya supaya bisa berfikir jernih.
Bunyi pesan masuk membuyarkan lamunan Hyeri di kamar kosan. Ia melihat notification bar dan melihat chat dari Hyungsik yang menanyakan dirinya sedang apa. Hyeri tidak membuka pesannya.
Masih ada perasaan lain yang harus kupikirkan selain keluargaku. Ia sudah membiarkan Hyungsik masuk ke dalam hidupnya. Ia tidak ingin membuat laki-laki sebaik Hyungsik sakit hati. Tapi saat ini fokus Hyeri adalah mengetahui apa yang ada di hatinya. Ia tahu pasti akan menyakiti pihak yang tidak ia pilih. Tapi Hyeri memutuskan ingin jujur terhadap perasaannya.
Sejujurnya Hyungsik sempat mengisi hatinya, setelah kencan mereka ia sempat berfikir bahwa Hyungsik bisa menggantikan Jimin di hatinya. Tapi ia takut ternyata itu cuma alasannya aja agar bisa melupakan Jimin. Hyeri mengacak rambutnya, kenapa semua jadi runyam begini?
-----
Jungkook PoV
"Jimin hyung, apakah tidak sebaiknya kita menemui Hyeri? Aku khawatir, sudah seminggu ia tinggal sendiri dan ia tidak menghubungi kita", ucapku lesu. Jujur saja keadaan ini merugikanku. Aku berusaha menjadi kakak yang baik untuk Hyeri, tapi pada kenyataannya hatiku sakit. Seandainya aku seberani Yoongi, aku tidak akan merana seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
We Are Bulletproof [BTS FF | ✔]
FanfictionKim Seok Jin Anak sulung dari 7 bersaudara, bekerja sebagai Dokter sebuah RS swasta. Min Yoongi Anak kedua yang pendiam dan merupakan produser lagu. Kim Namjoon Anak ketiga dan bekerja sebagai jaksa umum. Sifatnya serius tapi terkadang manis. Jung H...