Di balik pintu Hyeri mendengar pembicaraan antara Jimin dan Sana. Ia benci jika kakaknya itu berbohong, tapi ia juga berusaha mengerti bahwa Jimin tidak ingin merusak hubungan mereka semua.
Hyeri menghela napas dan berbalik badan ingin beranjak dari situ saat ia menabrak Yoongi. Mata Yoongi menatapnya dalam.
"Hm, kebiasaanmu tidak pernah hilang Hyeri~ya. Kau selalu mendengar pembicaraan yang seharusnya tidak kau dengar", Yoongi memasang wajah datarnya.
Hyeri menunduk dan berusaha melewati Yoongi tapi tangan Yoongi menahannya. Ia menarik Hyeri untuk masuk ke studionya, karena studionya kedap suara. Sehingga pembicaraan mereka tidak akan bisa di dengar.
"Sekarang katakan padaku, bagaimana perasaanmu pada Jimin? Aku tahu kau sudah tahu bahwa kau bukan anak kandung keluarga Kim", ucapan Yoongi agak sedikit ketus.
Terhenyak, rasanya jantung Hyeri berhenti berdetak mendengar nada Yoongi. Apalagi ia tahu kakaknya amat sangat menyayangi nya. Hyeri pun tidak bisa menahan air matanya.
"Aku..", Hyeri tidak sanggup berkata-kata. Yoongi memilih duduk di kursinya dan Hyeri tetap berdiri, menunduk dan menangis.
Keheningan menyelimuti mereka, Yoongi dengan sabar menunggu Hyeri menjawab pertanyaan nya. Ia harus tahu akar masalah dari ini semua dan akan mencari solusinya. Jin tidak bisa diandalkan sekarang karena sedang sibuk dengan persiapan pernikahannya. Sedangkan Namjoon, ia susah sekali diajak mengobrol lama karena kesibukannya sebagai Jaksa.
Adik-adiknya yang lain masih terlalu kecil untuk ia sangkut pautkan dengan masalah ini.
Setelah tenang, Hyeri menarik kursi dan duduk di hadapan Yoongi.
"Apakah kau membenciku oppa? Karena aku sudah tahu aku bukan adik kandungmu?", tanya Hyero takut-takut. Wajah datar Yoongi membuatnya susah menebak apa yang ada di pikiran kakak laki laki nya itu.
"Tidak. Aku tidak akan pernah membencimu Hyeri~ya. Kau itu aku sudah anggap adik kandungku dan itu tidak akan pernah berubah", ucap Yoongi, ia harus menelan bulat-bulat perasaan yang ia rasakan untuk Hyeri.
"Terima kasih oppa", Hyeri akhirnya tersenyum yang dibalas senyum manis juga oleh Yoongi.
"Jadi katakan yang sejujurnya padaku", pinta Yoongi, ia memegang tangan Hyeri untuk memberi nya kekuatan.
Hyeri menarik nafas sebelum menjawab pertanyaan Yoongi, hati kecil nya masih berpikir untuk berbohong. Tapi melihat tatapan Yoongi yang lembut padanya, Hyeri memutuskan untuk berkata jujur. Lagipula ia yakin Yoongi bisa menjaga rahasianya.
"Aku menyukai Jimin oppa, Yoongi oppa. Dan aku tidak pernah menganggapnya sebagai kakak laki laki ku. Aku melihatnya sebagai seorang pria", jujur Hyeri akhirnya. Yoongi berusaha menahan ekspresi wajahnya. Ia harus bisa menahan perasaannya. Bagaimana pun ia yang menginginkan kejujuran ini dari Hyeri.
"Lalu kau tahu bahwa Jimin menyukai gadis lain? Apakah itu meredam perasaanmu padanya?", tanya Yoongi lagi. Walaupun ia tahu jawabannya tidak, karena seperti dirinya ia pun masih menyayangi Hyeri walaupun tahu Hyeri menyukai Jimin.
Hyeri menggeleng, "aku masih menyukainya oppa, tapi aku tidak ingin hubungan keluarga kita rusak".
"Lalu kau pikir sekarang hubungan keluarga kita tidak aneh? Semua seperti menyembunyikan sesuatu. Padahal kita selalu diajarkan untuk selalu terbuka satu sama lain, ya kan?", tegas Yoongi.
Hyeri terdiam, ia tahu suasana menjadi canggung. Apalagi ia dan Jimin sangat dekat selama ini. Bahkan hubungannya dengan kakaknya yang lain pun sedikit rengang. Itu semua karena Hyeri membutuhkan waktu sendiri.
"Kau tahu Jungkook kesepian? Taehyung berusaha menghiburmu dengan kebodohannya, aku tahu yang lain sibuk dengan urusan mereka masing-masing. Tapi Hoseok dan Namjoon suka menanyakan padaku kabarmu. Karena apa? Biasanya kau adalah adik yang selalu bawel menanyakan pada kami semua apakah kami sudah makan", ucapan Yoongi membuat Hyeri terhenyak. Ia tidak menyangka sikapnya mendapat perhatian dari kakak-kakaknya.
"Bahkan tadi Sana pun bilang kan, kau sudah jarang menghabiskan waktu bersama keluargamu. Kau murung, mengurung diri di kamar. Itu yang kau sebut tidak kau merusak hubungan keluarga kita?", lanjut Yoongi.
"Maafkan aku oppa. Aku akan berusaha bersikap seperti biasa lagi. Tapi aku masih butuh waktu", ucap Hyeri.
"Kau tahu, menghindar bukanlah solusi yang tepat. Lebih baik kita adakan rapat keluarga. Aku yang akan menyelesaikannya", putus Yoongi.
"Tapi oppa, jangan katakan apa yang kurasakan pada Jimin oppa", Hyeri memohon.
Yoongi mengetuk pelan kepala Hyeri, "tentu saja tidak, bodoh", senyumnya.
---
Hyeri keluar dari studio Yoongi dengan perasaan ringan. Setidak nya salah satu kakaknya mengetahui yang ia rasakan.
Jungkook yang sudah berdiri di depan pintu studio menghampiri Hyeri.
"Apa yang kalian lakukan di dalam?", tanya Jungkook dengan nada jahil.
"Kau mau tahu saja, sedang apa kau di sini?", Hyeri memasang wajah ceria nya, membuat Jungkook menghela napas lega.
"Menunggu mu tentu saja", ucap Jungkook menarik tangan Hyeri kembali keruang keluarga. Yang masih ada di sana hanya Taehyung dan Hoseok.
"Kemana yang lain?", tanya Hyeri.
"Jin hyung mengantar Sana pulang sedangkan Namjoon kembali bekerja. Jimin bilang dia ada kencan dengan siapa tadi aku lupa", jawab Taehyung sambil menepuk kursi di sebelahnya.
Hyeri baru saja mau menghampiri Taehyung dan duduk di sebelahnya, tapi tangan Jungkook menahannya dan mengajaknya keluar.
"Kau temani aku jalan-jalan dulu", ajaknya. Hyeri hanya bisa pasrah dan melambai ke arah Taehyung dan Hoseok yang tertawa.
***
Mian lambat lagi updatenya dan sedikit heheheheh..
Aku bakal usahakan cepet updatenya tapi ga janji..soalnya lg disibukan dengan kesibukan baru..hehe maklum pengantin baru, terus mom soon to be dan baru pindah kerumah baru..hehehehe jd masih sibuk banget..
Maaf yaaa..semoga masih suka yaaa..aku selalu menunggu" komen kalian lhoo..yg bikin aku selalu semangat buat ttp nulis.. ❤-H-
KAMU SEDANG MEMBACA
We Are Bulletproof [BTS FF | ✔]
FanfictionKim Seok Jin Anak sulung dari 7 bersaudara, bekerja sebagai Dokter sebuah RS swasta. Min Yoongi Anak kedua yang pendiam dan merupakan produser lagu. Kim Namjoon Anak ketiga dan bekerja sebagai jaksa umum. Sifatnya serius tapi terkadang manis. Jung H...