5 : Family?

3.7K 276 0
                                    

Benar saja sampai di rumah Jin memarahi Taehyung dan Jimin karena tidak mengabari dirinya bahwa akan mengajak Hye Ri pergi sampai malam. Sedangkan Hoseok dan Hye Ri hanya bisa melihat kedua saudaranya itu di marahi.

"Namjoon oppa", ucap Hye Ri begitu melihat Namjoon yang sedang mengambil minum. Namjoon melihat adiknya dengan tatapan tanya.

Hye Ri menghampiri kakaknya yang berwajah tegas tapi sebenarnya baik hati.

"Oppa, aku ada tugas mata pelajaran sosiologi. Dan aku sebal sekali jika harus menghapal undang-undang. Bantu aku yaa mengerjakannya", pinta Hye Ri dengan puppy eyes andalannya.

Namjoon melihat adik nya dengan tatapan gemas dan mengangguk pasrah. Ia tidak akan pernah bisa menolak permintaan dari adik perempuan satu-satunya ini.

"Ya! Kim Hye Ri! Kau mau kemana?", teriak Jin saat melihat Hye Ri melangkah pergi dari ruang keluarga.

"Aku mau mengerjakan tugas buat besok oppa", jawab Hye Ri memasang wajah polos.

"Huft, baiklah. Lain kali kabari aku jika kau akan pulang malam. Mengerti?", ucap Jin dengan nada masih sedikit tinggi. Hye Ri hanya mengacungkan jempolnya kemudian langsung menuju kamar Namjoon untuk mengerjakan tugas.

"Oppa, bagaimana kerjaanmu hari ini? Sepertinya kau lelah sekali. Aku sebal melihatmu banyak pikiran", ucap Hye Ri sedikit merajuk pada Namjoon, karena ia melihat kakak nya ini terlalu gila kerja.

Namjoon hanya tersenyum dan mengusap rambut Hye Ri lembut. "Jika aku tidak bekerja, siapa yang akan membiayai kalian?", ucapnya.

Hye Ri paham kalau Jin, Namjoon dan Suga bekerja dengan giat untuk ia dan oppa nya yang masih kuliah. Tapi ia juga sebal jika ia melihat wajah mereka bertiga kelelahan.

"Tapi oppa, aku tidak mau kau terlalu lelah", ucap Hye Ri lagi, berusaha membuat Namjoon mengerti bahwa ia khawatir.

Namjoon melihat adiknya dan menggaruk kepalanya yang tidak gatal. "Sudah ayo kerjakan tugasmu. Jika kau kemari hanya untuk merajuk lebih baik kau tidur. Aku masih harus mengerjakan pekerjaanku", ucap Namjoon mengalihkan pembicaraan. Hye Ri pun pasrah jika kakaknya sudah begitu.

-----

"Hyung, ayah Hye Ri mau bertemu dengan nya. Bagaimana ini?", ucap Jungkook pada ke 6 kakak nya. Mereka ber7, kecuali Hye Ri sedang duduk di ruang kerja Yoongi. Karena ruang kerja Yoongi soundproof, mereka tidak ingin Hye Ri mendengar pembicaraan mereka.

"Dia menghubungi mu lagi?", Jin bertanya pada Jungkook. Jungkook mengangguk dan memberikan handphonenya ke kakaknya agar membaca pesan yang dikirimkan ayah kandung Hye Ri.

Mereka bertujuh tahu, cepat atau lambat Hyeri harus tahu bahwa ia bukan anak kandung dari keluarga Kim. Tapi mereka takut jika Hyeri tahu akan membuat Hyeri pergi dari rumah. Mereka tidak ingin kehilangan adik kecil mereka itu.

"Apakah tidak lebih baik Hyeri diberitahu secepatnya hyung?", ucap Hoseok, ia selalu menyarankan memberitahu Hyeri kenyataannya yang sebenarnya semenjak Hyeri masuk SMP, tapi yang lain tidak ada yang setuju, terutama Yoongi.

"Aku tidak setuju, Hyeri masih kecil. Bagaimana jika ia keluar dari rumah?", benar saja Yoongi langsung menyuarakan keberatannya.

"Tapi Yoongi hyung, lebih baik Hyeri tahu dari kita daripada orang lain. Bagaimana jika ayah nya menjemputnya di sekolah?", Namjoon pun setuju dengan pendapat Hoseok.

"Karena itu kita tidak pernah membiarkan ia pulang sendiri kan", Yoongi pun defensif lagi.

Jin diam saja, ia ingin yang terbaik untuk keluarganya. Karena itu ia ingin mendengar pendapat dari adik-adiknya dulu sebelum memutuskan sesuatu. Bagaimana pun ia adalah kepala rumah tangga sekarang.

"Aku setuju dengan Yoongi hyung. Aku tidak suka jika Hyeri tahu, bagaimana jika ia pergi?", Jimin pun akhirnya bersuara.

"Hyeri sudah dewasa, apapun keputusannya kita harus mendukungnya", ucap Taehyung dan Jungkook.

Taehyung dan Jungkook yakin walaupun Hyeri tahu ia bukan anak kandung dari keluarga Kim, tidak akan membuat Hyeri pergi dari rumah.

"Benar kata Tae dan Kookie, kita hanya bertugas menjaganya. Bukan mengekangnya dalam sangkar", Hoseok berkata lagi. Ia sangat tidak suka para saudara laki laki nya terlalu mengekang Hyeri. Ia ingin gadis itu dapat merasakan indahnya masa remaja tanpa campur tangan mereka bertujuh.

Mereka bertujuh masih terus berdebat apa yang sebaiknya dilakukan. Tanpa mereka sadari, Hyeri mendengar percakapan mereka.

Hyeri selalu tahu jika ketujuh kakaknya melakukan rapat. Ia selalu menguping pembicaraan mereka. Ia tahu ia tidak sopan, tapi rasa ingin tahunya mengalahkan rasa bersalahnya.

Gadis berumur 18 tahun itu pun melangkahkan kakinya kembali ke kamar. Sudah sejak lama ia tahu bahwa ia bukan adik kandung dari keluarga Kim. Jujur saja itu membuatnya shock dan tidak percaya. Ia ingin bertemu dengan ayah kandungnya, tapi ia tidak mau menyakiti perasaan ketujuh kakaknya.

Bagaimana pun mereka lah yang membesarkan dirinya dari kecil, tanpa mereka tidak mungkin ia bisa menjadi dirinya yang sekarang.

-----

Suasana pagi di kediaman keluarga Kim pagi ini cukup sepi. Entah kenapa semua nya sudah bangun dan rapi duduk di meja makan. Jin dan Hyeri masih menyiapkan sarapan untuk mereka. Keduanya pun tidak banyak bicara.

Hyeri duduk disamping Jimin pagi ini, biasanya Jimin akan menggodanya, entah mencubit pipinya atau mengusap-usap rambut Hyeri. Tapi pagi ini Jimin hanya diam saja memandang makanan yang ada di depannya.

"Ya! Kenapa suasana nya seperti di kuburan???", Hyeri pun akhirnya merajuk, kesal. Menatap ketujuh kakaknya yang tidak berani balik menatapnya.

"Hyeri~ah. Ada yang ingin oppa bicarakan pagi ini", ucap Jin dengan suara serius. Hyeri menelan ludah, ia menyiapkan dirinya agar pura-pura terkejut nanti saat mendengar pengumuman dari Jin.

"Sebenarnya......"

*****

Yaakk! Sampai ketemu di chapter selanjutnya..hahahahaa norak yaaa kayak sinetron ajaa bersambung nya..hehheehe keep voment dan read yaa!

We Are Bulletproof [BTS FF | ✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang